Suara.com - Hingga kini peneliti masih terus mencari tahu pola penyebaran virus corona atau Covid-19. Dalam penelitian terbaru, peneliti kembali menguji dampak menyanyi dalam penyebaran virus. Mereka melihat bahwa bernyanyi tidak menghasilkan lebih banyak partikel pernapasan daripada berbicara.
Sementara itu, peneliti juga baru-baru ini menemukan varian baru dari virus corona. Kabar baiknya, virus ini dikabarkan lebih ringan kekuatan infeksinya. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler dari kanal kesehatan Suara.com. Berikut kabar terpopuler lainnya:
1. Soal Penyebaran Covid-19, Bernyanyi Tidak Lebih Berisiko Ketimbang Bicara

Beberapa waktu yang lalu, para ahli di Inggris percaya jika bernyanyi dapat berkontribusi besar dalam penyebaran Covid-19. Ini menimbulkan peraturan yang ketat terkait paduan suara dan sejenisnya.
Dalam penelitian terbaru, peneliti kembali menguji dampak menyanyi dalam penyebaran virus. Mereka melihat bahwa bernyanyi tidak menghasilkan lebih banyak partikel pernapasan daripada berbicara. Dengan catatan, memakai volume suara yang sama.
2. Peneliti Temukan Varian Baru Virus Corona, Infeksinya Lebih Ringan

Para peneliti dari National Center for Infectious Diseases (NCID), Duke-NUS Medical School dan Agency for Science, Technology and Research di Singapura baru-baru ini menemukan varian baru untuk Covid-19.
Dalam temuan itu, varian baru tersebut menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Tim di balik penemuan tersebut mempublikasikan studi mereka di jurnal medis The Lancet.
Baca Juga: Upadate 22 Agustus: Bertambah 2.090 Orang, Kasus Covid di RI Capai 141.370