Suara.com - Perusahaan farmasi Gilead Sciences sedang menguji formula baru obat Covid-19.
Dilansir ANTARA Gilead mengombinasikan obat remdesivir buatan mereka dan cairan antibodi berkonsentrasi tinggi yang menetralkan virus Covid-19 telah dimulai.
Para peneliti dari Institut Kesehatan Nasional (NIH) yakin bahwa memberikan cairan antibodi kepada pasien Covid-19 di awal gejala mampu memperkuat respons antibodi alami melawan virus, sehingga mengurangi resiko penyakit parah serta kematian.
Perusahaan farmasi Emergent BioSolutions, Grifols S.A, CSL Behring dan juga Takeda Pharmaceutical bekerja sama memasok cairan antibodi tersebut, demikian NIH.
Penelitian, yang menguji cairan antibodi yang dibuat dengan plasma pasien sembuh Covid-19, dilakukan pada orang dewasa rawat inap di Amerika Serikat, Meksiko dan 16 negara lainnya.
Tujuan utama dari uji klinis tersebut adalah untuk membandingkan status kesehatan pasien yang menerima gabungan obat tersebut dengan mereka yang menerima remdesivir saja, setelah sepekan.
Eropa Tambah 20 Ribu Dosis Remdesivir
Kebutuhan akan obat Covid-19 remdesivir terus meningkat di berbagai belahan dunia, termasuk di Eropa.
Uni Eropa pada Rabu (7/10/2020) mengatakan telah sepakat dengan perusahaan Amerika Serikat Gilead untuk memasok 20.000 lebih dosis tambahan obat Covid-19 Remdesivir buatannya, dalam upaya mengatasi krisis obat di negara Eropa.
Baca Juga: Uni Eropa Tambah 20 Ribu Dosis Remdesivir, Buat Siapa?
Juru bicara eksekutif Uni Eropa (EU) menyebutkan bahwa pada Jumat lalu Brussel bersama Gilead menyepakati pasokan hampir 20.300 dosis tambahan Remdesivir.