"Dengan Australia relatif pemeriksaan tidak mahal tapi ongkos kirimnya luar biasa. Akhirnya kita kirimnya lewat perusahaan rumah sakit di Indonesia yang punya cabang di Australia. Setelah sekian lama, akhirnya saya ketemu teman-teman se-Asia, ketemu Taiwan yang membuka pintu. Akhirnya saya bisa menegakan diagnosis banyak," tutupunya.
Indonesia Belum Punya Laboratorium Untuk Diagnosis Penyakit Langka
Senin, 12 Oktober 2020 | 13:01 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
- 1
- 2
BERITA TERKAIT
IDAI Kritik Kemenkes Mutasi dr Piprim dari RSCM: Menurunkan Kualitas Subspesialis Kardiologi Anak
29 April 2025 | 21:55 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI