Alih fungsi Asrama Haji menjadi rumah sakit darurat diakui membantu dalan mengurangi beban RS rujukan Covid-19 yang telah kelebihan kapasitas. Terutama Asrama Haji Pondom Gede, kata Sekretaris Direktorat jenderal Kementerian Kesehatan dr. Azhar Jaya, SKM.
Ia menyampaikan, bahwa RS Asrama Haji Pondok Gede memiliki dua jenis gedung untuk merawat pasien dengan kondisi berbeda. Yakni, ruangan menangani ICU atau kondisi berat berada di Gedung Arafah dengan kapasitas sekitar 100 tempat tidur.
"Itu letak lokasi di depan, mungkin sebentar lagi akan beroperasi. Dan sekarang yang baru beroperasi adalah rumah sakit darurat wisma haji yang bisa menangani gejala sampai dengan sedang. Jadi memang belum bisa menangani sampai gejala berat. Kapasitas yang nanti kami kelola kurang lebih 900 tempat tidur," paparnya.
Sampai saat ini sudah beroperasi 144 tempat tidur di Asrama Haji yang sudah terisi pasien. Menurut Azhar, besok akan ditambah 144 tempat tidur dan segera dioperasikan secara bertahap.
"Karena kita masih melakukan training terhadap SDM agar mereka benar-benar siap dan tidak tertular pasien yang kami rawat. Tentu ini jadi concern kami harus memperhatikan tenaga kesehatan karena mereka garda terakhir. Kalau mereka sakit bisa merugikan kita semua," pungkasnya.