Mereka menemukan bahwa ada kemungkinan sekitar satu dari empat orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 menularkan infeksi ke anggota keluarga dan sebagian besar penularan (79 persen) disebabkan oleh 20 persen infeksi.
Temuan ini menegaskan bahwa sebagian besar infeksi tidak menghasilkan infeksi lebih lanjut dan sebagian kecil infeksi menyebabkan sejumlah besar infeksi, kata para peneliti.
Perbedaan besar dalam bagaimana satu orang yang terinfeksi dapat menginfeksi orang lain dalam populasi menunjukkan bahwa faktor perilaku adalah kunci untuk pengendalian epidemi, kata mereka.
Jarak fisik, serta membatasi jumlah kontak dan pemakaian masker, terus menjadi penting untuk mengurangi risiko penularan penyakit, bahkan pada populasi yang sangat divaksinasi, menurut penelitian.
Dataset, yang mencakup hasil dari dua kampanye pengujian PCR massal yang dilakukan pada bulan Februari dan Maret, dan survei antibodi, juga memungkinkan mereka untuk memisahkan dampak dari berbagai tindakan pengendalian.
Studi menunjukkan bahwa, dengan tidak adanya isolasi kasus dan penguncian singkat, pelacakan kontak manual saja tidak akan cukup untuk menekan epidemi.