Suara.com - Otak manusia memiliki kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Menurut profesor dari Salk Institute for Biological Studies, California, Terry Sejnowski, otak manusia memiliki kapasitas penyimpanan memori kurang lebih sebanyak satu petabyte (1 PB).
Kapasitas 1 PB kira-kira sebanding dengan seribu terabyte (1.000 TB) atau satu juta gigabyte (1.000.000 GB). Jadi, kalau dianalogikan sebagai flashdisk, otak manusia kira-kira bisa menyimpan file foto berukuran 100 KB sebanyak 10 miliar.
Namun dengan kapasitas seluas itu kenapa otak manusia masih bisa alami lupa?
Seorang psikolog asal Amerika Elizabeth Loftus telah banyak melakukan penelitian mengenai ingatan manusia. Menurutnya, ada empat hal yang jadi penyebab utama manusia bisa lupa.
Dikutip dari Ruang Guru, berikut di antaranya:
1. Informasi Hanya Tersimpan di Memori Jangka Pendek

Selama hidup, manusia akan menyimpan banyak sekali memori di dalam otak. Jika otak adalah flashdisk, maka memori-memori itu bisa diibaratkan sebagai kumpulan file atau data.
Memori merupakan kumpulan informasi yang terbentuk dari apa yang ditangkap oleh panca indera. Jadi, segala hal yang dilihat, didengar, terhirup, dan dirasakan akan tersimpan di dalam otak sebagai memori.
Memori manusia juga terbagi menjadi tiga. Ada memori sensorik, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang. Pada awalnya, saat panca indera menerima rangsangan dari lingkungan, memori sensorik akan mencatatnya sebagai sebuah informasi.
Baca Juga: Murid SMA Ditembak Satpam Sekolah saat Berkelahi, Kena Kepala Sampai Mati Otak
Kemudian, informasi-informasi tersebut disimpan ke dalam otak sebagai memori jangka pendek. Memori jangka pendek bertahan sangat singkat. Jika memori tersebut tidak dipertahankan secara aktif, maka hanya bisa bertahan dalam hitungan detik, sekitar 20-30 detik.