Gangguan Ginjal Akut Misterius Mengintai Anak, Orangtua Wajib Tahu Gejala dan Faktor Risikonya

Rabu, 12 Oktober 2022 | 08:35 WIB
Gangguan Ginjal Akut Misterius Mengintai Anak, Orangtua Wajib Tahu Gejala dan Faktor Risikonya
Ilustrasi Gangguan ginjal akut misterius mengintai anak-anak di Indonesia. (Elements Envato)

Apabila ada sumbatan karena kelainan bentuk, kelainan bawaan, atau pun tumor di luar ginjal yang kemudian menghambat aliran urine, dengan pemeriksaan USG seharusnya kondisi tersebut bisa ditemukan.

4. Tidak Ada Indikasi Infeksi Tertentu

Dokter mencari berbagai panel infeksi dari segala macam virus dan bakteri yang kemungkinan jadi penyebab gagal ginjal akut tersebut. Tes dilakukan dengan swab tenggorok seperti saat tes Covid-19.

Namun, kata dokter Eka, tidak didapatkan infeksi virus yang seragam pada anak-anak tersebut.

"Ada beberapa yang virusnya a, b, c, sehingga tidak bisa disimpulkan penyebabnya adalah satu virus tersebut," katanya.

"Kemudian kami juga lakukan suatu rektal dari anus untuk mencari infeksi yang biasa menyebabkan diare atau infeksi pencernaan, itu juga kami tidak mendapatkan virus yang konsisten. Sehingga tidak bisa menyebutkan kalau ini mengarah ke infeksi tertentu," tambah dokter Eka.

5. Beberapa Pasien Ada yang Sembuh Total, Ada Juga yang Harus Cuci Darah

Dokter Eka menyampaikan bahwa ada beberapa pasien yang sembuh total dan gi jalnya berfungsi normal kembali. Tetapi, ada pula yang harus dilakukan cuci darah karena ginjal tidak kunjung produksi urine selama perawatan di rumah sakit.

Pasien yang tidak ada urine kemudian dilakukan terapi obat atau cairan yang untuk merangsang produksi urine ada lagi. Artinya, kata dokter Eka, dokter hanya memberikan pengobatan konservatif tanpa terapi cuci darah. Tetapi apabila pasien sudah diberikan obat tetap tidak ada urine, maka akan dilakukan cuci darah hemodialisis.

Baca Juga: Kata dr.Zaidul Akbar Minum Berdiri Suka Dianggap Sepele, Selain Tidak Sopan Juga Bahaya Buat Kesehatan

6. Tindakan yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Lantaran akar masalah dari penyakit tersebut belum diketahui, dokter Eka berpesan kepada orang tua agar jangan mengabaikan bila volume buang air kecil anak tiba-tiba berkurang drastis. Sebelum itu, apabila anak alami gejala batuk pilek, panas, diare, hingga muntah harus selalu dipantau produksi urine anaknya. Bila ada penurunan, maka harus segera dibawa ke rumah sakit.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI