Saling Tuding Soal Sistem Pemilu, Adian Napitupulu 'Serang' Habis Politisi Demokrat: Mujinya Jangan Berlebihan!

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 22 Februari 2023 | 12:53 WIB
Saling Tuding Soal Sistem Pemilu, Adian Napitupulu 'Serang' Habis Politisi Demokrat: Mujinya Jangan Berlebihan!
Adian Napitupulu di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020). [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun lagi-lagi Adian memotong perkataan Jansen. Ia menanyakan soal substansi apa yang diperdebatkan.

"Jadi problem kita apa di sini, apa karena nggak ngomong-ngomong," ujar Adian.

"Aku tidak ngerti soal terbuka atau tertutup ini, apa maksud dia," timpal Jansen.

Pernyataan SBY

Sebelumnya SBY buka suara terkait sistem pemilu proporsional terbuka dan tertutup yang kini sedang proses sidang gugatan di Mahkamah Konstitusi.

"Saya mulai tertarik dengan isu penggantian sistem pemilu, dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup. Informasinya, Mahkamah Konstitusi (MK) akan segera memutus mana yang hendak dipilih dan kemudian dijalankan di negeri ini. Sebelum yang lain, dari sini saya sudah memiliki satu catatan," tulis SBY dalam keterangannya dikutip Minggu (19/2/2023).

Dalam catatannya, SBY mempertanyakan tepat tidaknya sistem Pemilu diubah san diganti saat tahapan Pemilu sudah mulai berjalan.

"Benarkah sebuah sistem pemilu diubah dan diganti ketika proses pemilu sudah dimulai, sesuai dengan agenda dan "time-line" yang ditetapkan oleh KPU? Tepatkah di tengah perjalanan yang telah direncanakan dan dipersiapkan dengan baik itu, utamanya oleh partai-partai politik peserta pemilu, tiba-tiba sebuah aturan yang sangat fundamental dilakukan perubahan?" tanya SBY.

Pertanyaan ini, kata SBY, tentu dengan asumsi bahwa MK akan memutuskan sistem proporsional tertutup yang mesti dianut dalam pemilu 2024 yang tengah berjalan saat ini.

Baca Juga: Jalan Hos Cokroaminoto Jakarta Dipenuhi Ribuan Karangan Bunga, Adian Napitupulu: Untuk Para Pemberani!

Ia juga menanyakan, apakah saat ini, ketika proses Pemilu telah berlangsung, ada sebuah kegentingan di negara Indonesia, seperti situasi krisis tahun 1998 misalnya, sehingga sistem Pemilu mesti diganti di tengah jalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI