Sisanya, ada nama-nama seperti Mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, Bupati Kendal Dico Ganinduto, dan Mantan Bupati Banyumas Achmad Husein dipilih kurang dari 3,5 persen responden.
"Pada simulasi semi terbuka 21 nama, Kaesang Pangarep paling banyak dipilih," ujar Djayadi dalam konferensi pers virtual, Minggu (30/6/2024).

Kemudian, pada simulasi enam nama, Kaesang kembali memimpin dengan 25,6 persen suara. Sementara Ahmad Lutfi di bawahnya dengan 16,1 persen suara dan diikuti Yasin Maimoen yang meraih 13,4 persen suara.
Sementara, begitu nama Kaesang dihilangkan pada simulasi empat nama, Ahmad Lutfi jadi yang teratas dengan 24,2 persen suara. Lalu, Taj Yasin Maimoen 20,4 persen, dan Bambang Pacul 18,2 persen.
Dalam tiga simulasi yang mengadu tiga nama tanpa Kaesang, Ahmad Lutfi selalu bertengger di posisi teratas. Namun, begitu diadu antara Kaesang, Lutfi, dan Bambang Pacul, putra Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu mengalahkan Lutfi dengan 31 persen suara.
Sementara, Lutfi meraih 28,4 persen suara dan Bambang Pacul dipilih 15,1 persen responden. 25,5 persen responden pun menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Kendati demikian, Djayadi mengakui hasil survei ini masih jauh dari prediksi Pilkada Jateng. Apalagi, tingkat kesadaran atau awareness responden pada Pilkada Jateng masih 50,7 persen.
Tak hanya itu, pada simulasi terbuka, 78,7 persen responden belum tahu mau memilih siapa jika Pilkada Jateng digelar hari ini.
"Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli," tuturnya.
Baca Juga: Ketimbang Jakarta, Faktor Ini Bikin Kaesang Bisa Menang jika Maju di Pilkada Jateng, Benarkah?
Djayadi juga menyebut, berdasarkan jajak pendapat yang sama, kebanyakan atau 16,1 persen responden memilih kandidat karena belum mengetahui nama lain.