مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barangsiapa puasa Ramadhan kemudian diiringi dengan enam hari Syawal, maka seakan-akan dia puasa sepanjang tahun. (HR. Imam Muslim).
Hadis lainnya yang menunjukan bahwa puasa qadha Ramadhan harus didahulukan dibanding puasa sunnah yakni tercantum dalam hadis Rasulullah SAW berikut ini:
"Sesungguhnya amal yang pertama kali dihitung di hari kiamat adalah puasa Ramadhan." (HR. Abu Dawud).
Hadits di atas menunjukkan bahwa kewajiban puasa Ramadhan harus diselesaikan terlebih dahulu. Jadi, jika memiliki hutang puasa Ramadhan, maka wajib untuk meng-qadha puasa tersebut terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunnah seperti puasa Syawal.
Mengapa Harus Bayar Hutang Puasa Ramadhan Terlebih Dahulu?
Dalam ajaran Islam, melaksanakan ibadah wajib seperi puasa Ramadhan lebih utama dibanding ibadah sunnah. Puasa Syawal ini hukumnya sunnah yang memiliki banyak keutamaan, namun tidak bisa menggantikan kewajiban puasa Ramadhan.
Oleh karena itu, seseorang yang masih memiliki hutang puasa Ramadhan harus menunaikan kewajiban tersebut terlebih dahulu, agar tidak terlambat atau mengabaikan kewajiban yang lebih penting.
Jika puasa Syawal dilaksanakan sebelum hutang puasa Ramadhan terbayarkan, puasa tersebut tetap sah, namun ada baiknya untuk menyelesaikan yang wajib terlebih dahulu agar sesuai dengan urutan prioritas syariat.
Imam Nawawi, Imam Ibnu Hajar Al-Haitami juga menyebutkan bahwa makruh hukumnya bagi orang yang melaksanakan puasa Syawal terlebih dulu dibandingkan mengqadha puasa Ramadhan, sekalipun puasanya batal karena uzur.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Senin Kamis, Apakah Boleh?
Menurutnya, jika puasa Syawal tetap dilakukan sebelum puasa qadha Ramadhan, maka pahala puasa 6 hari di bulan Syawal tidak akan diperoleh secara sempurna. Ini tertuliss dalam kitabTuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj.