Suara.com - Setiap langkah yang diambil perempuan menuju gaya hidup aktif bukan hanya tentang kebugaran fisik, tetapi juga simbol pergerakan menuju pemberdayaan dan keseimbangan hidup.
Hal inilah yang tercermin dalam penyelenggaraan Women's Day Run 10K 2025, sebuah ajang tahunan yang didedikasikan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional dan Hari Kartini Indonesia.
Lari sebagai olahraga yang bersifat universal memang memiliki kekuatan unik. Ia tidak memerlukan peralatan mahal atau fasilitas eksklusif, namun mampu membangun ketahanan, disiplin, dan rasa percaya diri.
Dalam konteks perempuan Indonesia yang menghadapi beragam peran, baik di ranah domestik maupun publik, aktivitas fisik seperti lari menawarkan jalan untuk menjaga kesehatan jasmani sekaligus menyegarkan mental.
Dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar dan Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari sektor swasta dan lembaga legislatif, termasuk Zhang Zhenghui selaku CEO regional Aqua Elektronik serta anggota DPR RI.
Keikutsertaan para pemangku kepentingan tersebut mencerminkan komitmen lintas sektor terhadap pemberdayaan perempuan melalui pendekatan yang konstruktif dan partisipatif.
"Ajang lari Women's Day Run adalah simbol kekuatan, solidaritas, dan inklusivitas perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi lebih banyak perempuan untuk hidup aktif dan sehat,” ujar Zhang Zhenghui, Haier Southeast CEO dan President Director Haier Indonesia.
Tahun ini, sebanyak 6.000 peserta turut ambil bagian di Women's Day Run 10K 2025. Yang menarik, peserta dalam ajang ini datang dari latar belakang beragam, dari komunitas pelari, ibu rumah tangga, pekerja profesional, hingga remaja.
Kebhinekaan ini mencerminkan inklusivitas yang menjadi semangat utama acara, di mana setiap perempuan berhak untuk merayakan hidup aktif, tanpa batasan status sosial, usia, atau profesi.
Baca Juga: MUI Fatwakan Vasektomi Haram, Bagaimana Hukum KB untuk Perempuan dalam Islam?
Momentum ini tidak hanya menjadi ajang selebrasi, namun juga sarana edukasi publik, khususnya para perempuan. Melalui berbagai aktivitas interaktif di luar lintasan lari, peserta juga diperkenalkan pada konsep-konsep sederhana namun penting dalam kehidupan sehari-hari.