Suara.com - Minuman kemasan yang manis memang menyegarkan, terlebih jika dikonsumsi dalam keadaan cuaca terik di siang hari. Namun, terlalu sering mengonsumsinya akan berbahaya bagi kesehatan, terutama ginjal.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai hubungan gula dengan ginjal, mari kita mencari tahu lebih dulu apa yang dimaksud dengan gula.
Apa sebenarnya gula itu?
Dikutip dari laman resmi National Kidney Foundation, gula terbagi menjadi beberapa jenis, yakni fruktosa, glukosa, dann sukrosa. Semua jenis itu diproses oleh tubuh secara berbeda.
Buah biasanya mengandung gula alami. Sementara makanan olahan juga mengandung gula olahan.
Bila gula alami bagus untuk tubuh, pemanis buatan atau olahan yang akan membuat tubuh tidak sehat. Masalah yang timbul akibat konsumsi berlebihan adalah penambahan berat badan, diabetes, dan obesitas.
![Pengunjung memilih produk minuman berpemanis di salah satu ritel di Jakarta, Senin (18/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/18/23259-minuman-berpemanis-ilustrasi-minuman-manis-coca-cola.jpg)
Bagaimana gula memengaruhi ginjal?
Gula tidak menjadi masalah bagi ginjal bila dikonsumsi dalam jumlah normal. Tetapi bila terlalu banyak, maka akan memicu penyakit diabetes 2.
Ketika kadar gula darah tinggi, maka akan semakin banyak gula yang dibuang melalui urin.
Baca Juga: Angka Gagal Ginjal Meningkat, Terapi Hemodiafiltrasi jadi Harapan Baru
Pada ginjal yang normal, hal itu tidak menjadi masalah. Tetapi bila sudah menderita diabetes, risikonya adalah kerusakan ginjal.
Diabetes yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah ginjal dan menghancurkan penyaring ginjal. Pada titik ini, ginjal tidak dapat lagi menjalankan tugasnya secara efektif.
Ketika pembuluh darah di ginjal terluka, ginjal tidak dapat membersihkan darah dengan baik, sehingga lebih banyak air dan garam yang tertahan dan bahan limbah menumpuk di dalam darah.
Cara menjaga kesehatan ginjal
Ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan ginjal supaya tidak mengalami kerusakan dan berakhir terkena gagal ginjal. Berdasarkan laman yang sama, berikut cara menjaga kesehatan ginjal:
1. Mengetahui fakta tentang ginjal
- Buang air kecil segera ketika merasakan kandung kemiih penuh
- Mengontrol tekanan darah
- Menjaga kesehatan kesehatan tulang
- Konsumsi makanan bernutrisi dan yang mudah meregenerasi sel darah merah
- Menyeimbangkan asupan mineral ke dalam tubuh
2. Ketahui tingkat risiko
Ada beberapa orang dengan penyakit tertentu atau faktor lain berisiko lebih tinggi terkena penyakit ginjal
Enam faktor risiko utamanya adalah penyakit diabetes, hipertensi, penyakit jantung, riwayat keluarga gagal ginjal, riwayat cedera ginjal akut, dan obesitas.
Sementara faktor lainnya yang tidak berkaitan dengan penyakit adalah usia 60 tahun ke atas, berat badan lahir rendah, penggunaan obat NSAID dalam waktu lama, gangguan autoimun, infeksi saluran kemih kronis, dan batu ginjal.
3. Kenali gejalanya
Kebanyakan orang dengan penyakit ginjal dini tidak memiliki gejala, oleh karena itu deteksi dini sangat penting. Berikut gejala umum dari penyakit ginjal:
- Kelelahan atau kelemahan ekstrem
- Sulit atau nyeri saat buang air kecil
- Air kencing berbusa
- Air kencing berwarna merah muda dan gelap atau terdapat darah dalam urin
- Rasa haus meningkat
- Sering punya keinginan untuk buang air kecil
- Wajah, tangan, perut, tungkai, kaki, terlihat bengkak
![Ilustrasi minuman manis. [Freepik]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/11/88758-ilustrasi-minuman-manis-freepik.jpg)
4. Lakukan tes
Jika kamu atau orang yang disayangi termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, mintalah untuk tes ini kepada dokter. Berikut beberapa tes untuk melihat kesehatan ginjal:
- Tes darah
Tekanan darah tinggi dapat merusak jantung dan ginjal. Tekanan darah tinggi juga dapat merusak glomerulus, yang merupakan unit penyaringan kecil yang terdiri dari kumpulan pembuluh darah kecil di ginjal.
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab gagal ginjal terbanyak kedua setelah diabetes.
- Tes urin
Jejak sejenis protein, albumin, dalam urin (albuminuria) mungkin merupakan tanda awal penyakit ginjal. Jumlah albumin dan protein lain yang teratur dalam urin (proteinuria) mengindikasikan kerusakan ginjal.
- Tes darah
Tes ini mengukur seberapa baik ginjal menyaring darah. Tenaga kesehatan mengukur kadar kreatinin dalam darah dan melakukan perhitungan untuk mengetahui perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR).
Dari penjelasan di atas, kita perlu menjaga kesehatan secara menyeluruh supaya tidak terkena penyakit mematikan. Termasuk penyakit ginjal yang sulit disembuhkan.