Ini Kondisi Sydney Pascapendudukan Teroris di Lindt Cafe

Ardi Mandiri Suara.Com
Senin, 15 Desember 2014 | 11:31 WIB
Ini Kondisi Sydney Pascapendudukan Teroris di Lindt Cafe
Teror di Sydney

Suara.com - Pendudukan teroris di Lindt Cafe, Sydney, membuat suasana kota tersebut mencekam. Pemerintah Australia pun melarang warga sekitar untuk mengunjungi lokasi penyergapan teroris.

Warga Indonesia, yang menetap di Sydney, Yanti Fairgrieve, kepada suara.com, membenarkan adanya larangan tersebut.

Pemerintah, kata Yanti, lewat siaran televisi, dan radio mengimbau warga untuk waspada dan menjauhi lokasi penyergapan teroris.

Bahkan, tambahnya, kebanyakan karyawan kantor yang bekerja di lokasi tersebut diperintahkan untuk segera pulang.

"Pengumuman diinformasikan lewat televisi dan radio, seperti channel 9, ABC Channel, dan 2GB radio 873AM," kata Yanti yang tinggal hanya delapan kilometer dari lokasi penyergapan teroris.

Meski begitu, lanjutnya, warga lokal masih diperbolehkan untuk beraktivitas normal, seperti biasa. "Hanya tidak boleh mendekati tempat kejadian saja," katanya lagi.

"Toko lokal juga masih beroperasi seperti biasa," tuturnya.

Lebih lanjut Yanti mengatakan bahwa wilayah pendudukan teroris merupakan kawasan pusat perkantoran dan bisnis di Sydney.

"Sydney CBD itu kayak Sudirman-Thamrin, kalau di Jakarta. Pusat perkantoran dan belanja. Juga banyak turis," ujarnya.

Seperti diketahui, pagi ini, teroris menyerbu masuk ke dalam Lindt Cafe, dan menyandera sekitar 50 pengunjung plus karyawan tempat tersebut.Perdana Menter Australia Tony Abbott pun mengecam tindakan yang dilakukan para teroris. Dia turut pula meminta seluruh warga Australia berdoa agar para sandera dapat bebas dengan selamat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI