Suara.com - Calon Gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menerima berbagai pengaduan masyarakat Jakarta. Pengaduan untuk warga dilakukan di posko relawan Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Rumah Lembang, Jalan Lembang 27, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016) pagi.
Surtiningsih (42), warga yang pertama mengadukan persoalannya. Kepada Ahok, dia mengadukan persoalan tempat tinggalnya yang berada di Kemayoran Gempol, Jakarta Pusat.
"Kita mau mengadukan nasib kami di Kemayoran. Kami merasa di anak tiri kan. Kami mau pemerintah DKI memikirkan nasib kami di Kemayoran," ujar Surtiningsih.
Surtiningsih menerangkan sejauh ini banyak jalan yang kondisinya sudah rusak parah. Namun pemerintah DKI tidak pernah memperbaiki jalan tersebut.
Menanggapi keluhan Surtiningsih, Ahok menegaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak dapat masuk ke kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan lahan di kawasan itu milik Sekretariat Negara.
"Jadi yang didudukin (warga) kami nggak bisa masuk," kata Ahok.
Ahok menawarkan solusi kepada warga untuk pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa. Menurut Ahok, saat ini banyak warga yang tidak mau pindah ke rusunawa dengan alasan harus membayar uang sewa setiap bulannya.
"Kami membangun banyak rusun. Soalnya teman-teman nggak mau beli rumah. Karena itu ilegal," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan banyak fasilitas yang didapat warga jika mau tinggal di rusunawa. Walaupun, warga diminta untuk membayar uang sewa sekitar Rp500 ribu per bulan, warga yang tinggal di sana akan mendapatkan Kartu Jakarta Pintar, bus sekolah gratis hingga kesehatan.
"Kasus ini nggak akan terselesaikan. Solusinya semua (warga Kemayoran Gempol) pindah ke rusun dengan catatan Kemayoran kasih kita tanah untuk membangun rusun," kata Ahok.
Setelah mengadukan permasalahannya, Surtiningsih mengaku puas, dia juga tak masalah kalau harus dipindahkan ke rusun.
"Kita bersedia kalau pindah ke rusun. Bersedia banget, yang penting nasib kami pasti. Kami mau merasakan RPTRA seperti warga yang lain. Saya yakin warga yang lain juga bersedia (pindah ke rusun)," terang Surtiningsih.