Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak sepakat dengan gagasan program pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat Jakarta.
"Saya dari dulu selalu sampaikan tidak boleh berikan bantuan langsung kepada warga. Kenapa? Sila kelima Pancasila keadilan bukan bantuan sosial," ujar Ahok ketika kampanye di Jalan Pulomas Barat VI, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2016).
Itu sebabnya, Ahok mengatakan tidak akan menerapkan program subsidi pemerintah berwujud bantuan uang kepada warga miskin seperti program calon gubernur jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono. Agus mengatakan program bantuan langsung tersebut sifatnya sementara.
Menurut Ahok program BLT rentan disalahgunakan sehingga tidak tepat sasaran.
"Ini saya contoh, kita bantu tunai kalau oknum RT, RW-nya jahat ditilep duitnya. Nggak kebagian? Terus banyak orang miskin nggak merasakan harga yang murah dong dan tetap dicekik," kata dia.
Ahok lebih sepakat dengan program program pendidikan gratis melalui Kartu Jakarta Pintar yang selama ini sudah dijalankan ketika dia menjabat gubernur. Sebab, manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Tapi yang namanya keadilan siapapun orang Jakarta selama sekolah nggak mampu dapat KJP. Orang yang ikut demo saya pun nggak apa-apa, anda berhak itu keadilan," kata Ahok.