"Ya harus banyak senyum. Harus menerima baik kritikan orang. Instrospeksi biar positiflah," kata dia.
Fahri mengatakan sebenarnya cuitan tersebut ada konteksnya. Cuitan itu merupakan rangkaian dari cuitan sebelumnya yang berisi sikap Fahri atas berbagai isu akhir-akhir ini, mulai dari soal penanganan polisi terhadap kasus bendera Merah Putih yang diberi kaligrafi, logo mirip palu arit, provokasi di media, pembabatan hutan, penyelundupan sumber daya alam, hingga masalah tenaga kerja migran.
"Jadi ini saya komplain sejak tadi malam, kok kita ini kehilangan prioritas. Prioritas kita ini saya tunjukkan bahwa hutan kita dibabat orang, pipa-pipa baja kita disedot negeri orang. Padahal warga negara kita mengemis meminta kerja menjadi pake istilah babu. Sebenarnya istilah ini nggak ada, sementara pekerja asing kita biarkan merajalela. Konsen saya adalah kita prioritas gitu loh," katanya.