Cuitan SBY, Dede: Suka Silakan, Nggak Suka Jangan Follow

Rabu, 08 Februari 2017 | 20:42 WIB
Cuitan SBY, Dede: Suka Silakan, Nggak Suka Jangan Follow
Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Demokrat, Dede Yusuf. [Suara.com/Bagus Santosa]
Ketua Divisi Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Dede Yusuf menilai aktivitas Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Twitter dengan cuitan-cuitan berisi ungkapan perasaan, merupakan hal yang wajar.

"‎Twitter adalah domain pribadi, personal domain. Suka silakan, nggak suka jangan follow. Simple," kata Dede di DPR, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

"Jangan seolah-olah beramai-ramai ingin mem-bully. Nah itu kan berarti ada yang gerah. Ada yang panas kupingnya," Dede menambahkan.

Menurut Dede merupakan hak pengguna media sosial untuk mengekspresikan diri, asalkan kontennya bukan hoax, fitnah, dan ujaran kebencian.

"Di sinilah perlu kedewasaan dalam membaca medsos. Medsos itu ranah pribadi," kata dia.

Yudhoyono memanfaatkan Twitter, kata dia, sama seperti para tokoh lain, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan mantan Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra. Para tokoh memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

"Jadi Twitter dijadikan media komunikasi untuk rakyat. Karena rakyat pun berkomunikasi dengan Pak SBY, rakyat pun berkomunikasi dengan pemerintah, dengan Partai Demokrat hampir setiap hari. Maka Pak SBY itu membuat Twitter itu untuk followernya. Yang merasa nggak follow, nggak usah komentar. Gitu," kata dia.

Dede kemudian mengingatkan konten yang dibuat langsung oleh Yudhoyono biasanya diberi *SBY di akhir kalimat.

"Kan ada tulisannya bintang (*) SBY. Itu SBY langsung. Tapi dibaca dulu. Karena ada banyak akun (yang mirip). Kalau Yudhoyono-nya ada titik-titik, atau garis miring, atau apa, itu palsu. Dan follower Pak SBY 9jt sekian kan keliatan. Pandai-pandai lah membaca media sosial," kata Dede.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI