Suara.com - Sejak pemilihan presiden tahun 2014 hingga menjelang pemilihan presiden periode 2019-2024, Jokowi masih saja diisukan keturunan PKI dan keturunan Cina. Sahabat Jokowi, Chairum Rahmi, menegaskan semua isu itu merupakan fitnah untuk menjatuhkan nama baik Jokowi.
"Saya tahu banget dia. Juga keluarganya, ibunya, adiknya, saudara-saudaranya. Sama sekali tidak seperti yang diisukan. Janganlah bikin isu yang nggak-nggak," kata Chairum yang merupakan ketua umum Masyarakat Madani kepada Suara.com, Selasa (30/5/2017).
Chairum kemudian menceritakan pernah bekerja bersama Jokowi di PT. Kertas Kraft Aceh (Persero) di Takengon pada tahun 1985. Perusahaan ini merupakan BUMN di bawah Departemen Perindustrian.
Chairum mengatakan untuk bisa diterima menjadi karyawan perusahaan tersebut syaratnya sangat berat, apalagi ketika itu masih era Presiden Soeharto.
"Jadi masuk ke situ itu di-screening sampai berkali-kali, mulai dari soal P4 (Pendidikan, Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dan lain-lainnya, untuk memastikan tidak tersangkut G 30 S/PKI. Untuk naik pangkat juga di-sreening," kata Chairum.
Jokowi lolos semua seleksi. Menurut Chairum kalau yang diisukan itu benar, sudah tentu ketika itu Jokowi tidak lolos, apalagi zaman Presiden Soeharto sangat ketat kalau menyangkut isu komunis.
"Kalau seandainya beliau tersangkut, kan bisa saja diambil. Saya pastikan, beliau bukan keturunan PKI, bukan PKI," kata Chairum.
Chairum prihatin ketika masih ada kalangan yang mengait-ngaitkan Jokowi dengan gerakan tersebut.
"Sangat nggak mungkin. Saya berada di barisan paling depan untuk mengatakan tidak. Pak Jokowi bukan seperti itu (bukan komunis)," katanya.
Chairum mengenal Jokowi sebagai pribadi yang taat beragama. Ketika masih bekerja di Aceh, Jokowi sangat dermawan untuk urusan membantu masjid.
"Saya kasihan, seorang Presiden dibegitukan, difitnah. Itu kan Presiden kita. Yang kita pilih berdasarkan suara rakyat. Kan Pak Jokowi bukan nyaplok begitu saja. Jadi, itu fitnah sangat keji," katanya.
Chairum mengatakan tentu Presiden Jokowi tidak akan langsung memberikan bantahan atas isu keturunan komunis dan Cina. Chairum berharap teman-teman yang mengenal Jokowi untuk meluruskan informasi.
"Beliau mungkin nggak mau nggomong. Toh temannya banyak. Tolonglah, diluruskan, itu tidak benar. Dan saya sebagai teman dan ketua umum Madani, saya paling depan untuk bela beliau dalam hal ini," kata dia.
Chairum meyakini fitnah terhadap temannya diangkat terus untuk kepentingan politik.
"Saya sebelum jadi ketua Madani sudah bilang, saya paling depan tegaskan Jokowi bukan seperti itu. Kenapa dituduh PKI? Dasarnya apa," kata dia.