Miris, Dua Pegawai Facebook Terpaksa Tinggal di Garasi

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 27 Juli 2017 | 09:47 WIB
Miris, Dua Pegawai Facebook Terpaksa Tinggal di Garasi
Nicole dan Victor bersama ketiga anaknya: Sherlin (9), Jasmine (8), dan Victor Jr (4), terpaksa tinggal di sebuah garasi mobil di Menlo Park, California. [The Guardian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 'Semut di seberang pulau tampak, tapi gajah di pelupuk mata tak terlihat', begitulah petitih yang tampak pas mengiaskan kisah pemilik Facebook Mark Zuckerberg dan pegawainya.

Bos besar Facebook tersebut tengah giat berkeliling ke daerah-daerah Amerika Serikat pada tahun 2017.

Zuckerberg, seperti dilansir The Guardian, Senin (24/7/2017), melakukan muhibah tersebut sebagai 'tantangan pribadi' guna memelajari keinginan dan kesulitan warga negeri 'Pakde Sam'.

Banyak pihak yang menduga, safari tersebut dilakukan karena Zuckerberg nantinya bakal mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

Namun, ketika Zuckerberg sibuk berkeliling AS untuk mengetahui persoalan warga, ada satu pegawainya yang terpaksa tinggal di sebuah garasi karena tak memunyai banyak uang.

Pegawai Facebook tersebut bernama Nicole. Perempuan itu merupakan pegawai di kantin Facebook.

Ia bersama sang suami bernama Victor, dan ketiga anaknya: Sherlin (9), Jasmine (8), dan Victor Jr (4), terpaksa tinggal di sebuah garasi mobil di Menlo Park, California, karena tak mampu sekadar menyewa flat atau rumah.

"Apakah dia akan datang kemari?" tanya Nicole ketika diberitahu jurnalis mengenai perjalanan Zuckerberg.

Pertanyaan tersebut bukanlah sindiran. Sebab, garasi tempat tinggal Nicole hanya berjarak beberapa mil dari lima rumah Zuckerberg di Palo Alto.

Baca Juga: Ketua MUI: Jangan Hanya Dikecam, Boikot Israel!

'Garasi' Nicole juga hanya berjarak beberapa blok dari kantor pusat Facebook. "Dia tidak perlu berkeliling dunia. Dia seharusnya lebih dulu memelajari apa yang terjadi di kota ini," tukasnya.

Nicole menuturkan, mereka berlima sudah tiga tahun terakhir tinggal di garasi tersebut. Agar ketiga buah hatinya merasa kerasan, ia dan sang suami berupaya mendekorasi garasi tersebut sehingga tampak asri.

Dalam garasi itu, terdapat tiga ranjang tidur yang dipepetkan ke dinding. Sementara kursi sofa dan meja kopi menjadi tanda ruang depan atau ruang tamu mereka.

Sementara pakaian keluarga tersebut digantungkan di lintasan pintu garasi. Sementara terdapat ruang kecil di garasi itu yang "disulap" menjadi dapur dan kamar mandi.

"Tidaklah mudah tinggal di sini. Apalagi ketika turun hujan," tutur Victor yang juga bekerja di kafetaria Facebook.

"Putri kami selalu bertanya, 'kapankah aku memunyai kamar sendiri?' dan kami tak tahu seperti apa menjawabnya," timpal Nicole.

Mereka menyebut gaji yang diterima pegawai kafetaria Facebook tak seperti yang dibayangkan banyak orang.

Nicole mendapat upah USD19,85 atau setara Rp251 ribu per jam. Sementara sang suami mendapat USD17,85 atau Rp237 ribu per jam. Namun, persoalannya, kantin itu tidak buka selama 24 jam.

Nicole menuturkan, pegawai kafetaria Facebook berjumlah besar, yakni 500 orang. Namun, tak seperti pegawai bagian lainnya, mereka tak mendapat gaji besar dan kerapkali dipandang rendah.

"Mereka selalu menganggap kami orang rendahan, seperti kami ini tidak penting dalam roda perusahaan Facebook. Ya, inilah kami, tidak hidup dalam impian mereka tentang Facebook," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI