Setelah memiliki keterbatasan cara berkomunikasi, Zainal menghentikan pengajian di rumahnya.
“Sekarang kan saya sudah tidak bisa bicara seperti dulu lagi. Saya hanya bisa menjelaskan pada jemaah yang datang lewat tulisan seperti ini. Tidak maskimal memang. Tapi ya saya juga tidak bisa menolak mereka jika ingin bertanya kepada saya,” katanya.
Kini, dia punya kesibukan yaitu menekuni dunia tulis menulis.
Ia menunjukkan salah satu kisahnya dalam bentuk tulisan kepada Suara.com yang diunggah melalui aplikasi blog berbasis cryp to currency.
Pengalaman hidup Zainal menjadi korban rokok yang ditulis itu mendapatkan respon baik publik. [Dinda Shabrina]