Suara.com - DPD Partai Gerakan Indonesia Raya Jawa Barat menarik dukungan dari pasangan petahana Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun 2018 karena berdasarkan pertimbangan mereka tidak akan menang.
"Makanya kami memilih mencabut kembali dukungan tersebut, pengusungan pasangan ini kami nyatakan cair kembali," kata Ketua DPD Gerindra Jawa Barat Mulyadi di Bandung, dikutip dari Antara, Selasa (12/9/2017).
Ia menuturkan penarikan dukungan berawal dari ungkapan Ahmad Syaikhu yang dinilai tidak meyakinkan partai pengusungnya untuk memenangkan pilkada.
"Beliau (Ahmad Syaikhu) menyatakan belum terkenal di Jawa Barat, itu sebuah sinyalemen bahwa yang kami usung ini tidak yakin menang," katanya.
Ia menyampaikan Partai Gerindra dan PKS sudah secara resmi mengusung pasangan Deddy-Ahmad pada 16 Agustus 2017, tetapi putusan itu tidak ditindaklanjuti untuk melakukan proses administrasi di DPD Partai Gerindra.
Selama sebulan ini, kata dia, pasangan tersebut tidak menindaklanjuti pengusungan partai, seperti tidak memenuhi persyaratan untuk mendapatkan kartu tanda anggota.
"Selama sebulan ini vakum saja, komunikasi memang ada, tapi tidak ada follow up yang maksimal, padahal ini sangat penting untuk proses pemenangan," katanya.
Mulyadi menyampaikan seharusnya Deddy Mizwar petahana yang maju menjadi calon Gubernur Jabar dapat segera memenuhi persyaratan partai dengan membuat kartu tanda anggota, kemudian melakukan pakta integritas.
"Seharusnya Deddy Mizwar sendiri memenuhi persyaratan administrasi untuk mendapat KTA, kemudian menandatangani pakta integritas, semua ini belum dilakukan, padahal kita harus terus maju," katanya.
Usai menarik dukungan itu, Mulyadi menyatakan akan segera mencari calon gubernur dan wakil gubernur lain yang bersedia dan serius untuk diusung.