Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menganggap hasil survei hanya sebagai indikator elektabilitas. Itu sebabnya, dia tak mau terlalu larut memikirkan hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting dan lembaga Media Survei Nasional yang menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto berada di bawah elektabilitas Joko Widodo.
"Ya kan namanya survei. Kan bisa macam-macam kan. Kemarin survei angkanya lain, ini juga lain. Pada waktu pilkada DKI yang diunggulkan siapa? Menang siapa? Jadi menurut saya survei tersebut hanya indikator saja, tidak jadi kenyataan. Saya kira tidak perlu diributkan," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (6/10/2017).
Survei SMRC pada periode 3-10 September 2017 menunjukkan elektabilitas Jokowi 38,9 persen, sedangkan Prabowo hanya 12 persen. Sedangkan survei Median menggambarkan elektabilitas Jokowi 36,2 persen, sementara Prabowo 23,2 persen.
Fadli mengatakan pencapaian Prabowo wajar, mengingat Prabowo belum kampanye ke daerah-daerah.
"Dalam keadaan Pak Prabowo relatif tidak banyak keliling berkampanye, itu angkanya masih masuk dalam 2 besar. Harapan ke beliau juga masih tinggi," kata Fadli.
Lebih jauh, Fadli mengatakan hasil survei sesungguhnya tergantung lembaganya.
"Sebenarnya tergantung survei yang mana. Ternyata dalam waktu yang relatif singkat, kenyataan seminggu dua minggu bisa berubah. Dan kerja keras kita diwaktu yang tepat," kata Fadli.