Perempuan-Perempuan Ungkap Pelecehan Seksual saat Tawaf Haji

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 08 Februari 2018 | 16:05 WIB
Perempuan-Perempuan Ungkap Pelecehan Seksual saat Tawaf Haji
Jemaah tawaf mengelilingi Kakbah dalam ibadah haji. [Facebook/Sabica Khan]

Suara.com - Sabica masih bersemangat ketika kembali ke titik mula tawafnya. Itu adalah kali ketiga ia berhasil mengitari Kakbah di tengah lautan jemaah. Masih tersisa 4 tawaf lagi. Tapi, saat hendak kembali berjalan, ia mendadak terpaku. Ia merasakan ada yang meremas bokongnya.

Begitulah, ketika banyak orang berpikir para lelaki bakal "menjinakkan" dorongan seksualnya saat menjalankan ibadah Haji di kota suci Mekkah, Arab Saudi, kenyataannya cukup menganggu.

Sejumlah perempuan, seperti diberitakan StepFeed, Senin (5/2/2018) awal pekan ini, berani mengungkapkan pengalaman mereka dilecehkan secara seksual ketika melakukan tawaf di sekitar Kakbah selama beribadah haji di kompleks Masjidil haram.

Keberanian perempuan-perempuan itu berawal dari Sabica Khan, perempuan asal Pakistan yang membagikan kisah memilukannya saat berhaji, dalam sebuah tulisan yang diunggah ke akun Facebook miliknya, Jumat (2/2) pekan lalu.

Sabica menuturkan, menjadi korban pelecehan seksual saat melaksanakan ibadah haji tahun 2017. Namun, ia baru berani mengungkapkan peristiwa itu pada Jumat pekan lalu, karena khawatir bakal menyakiti sentimen keagamaan banyak orang.

Semua kesakitan Sabica berawal ketika ia melakukan ritual tawaf—mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali—seusai salat Isya.

"Aku baru menyelesaikan tawaf ketiga di sekitar Kakbah, saat merasakan ada yang aneh. Aku merasakan ada tangan memegang pinggangku. Kupikir itu hanya ketidaksengajaan jemaah lain," tuturnya.

Sabica lantas mengabaikan tangan yang memegang pinggangnya tersebut. Ia khusyuk melanjutkan tawafnya yang keempat, dan kelima.

Namun, saat melakukan tawaf keenam, ia kembali merasakan ada tangan orang lain menyentuh tubuhnya. Kali ini, ia merasakan sentuhan asing di bagian vitalnya.

Baca Juga: Dana Pinjaman Cina untuk Kereta Cepat Baru Cair Bulan April

"Selama tawaf ke-6, aku tiba-tiba merasakan gerakan agresif yang meremas bokongku. Aku seketika terdiam, membeku, tak yakin apakah itu disengaja," tuturnya.

Tangan itu terus meremas bokongnya. Namun, Sabica tetap tak mengacuhkan, dan terus bergerak perlahan mengelilingi Kakbah karena takut menganggu jemaah lain yang berjubel.

 "Aku mencoba berbalik badan untuk melihat siapa yang melakukannya, tapi sayangnya tidak bisa," tukasnya.

Sesampainya di pojok Yaman, Sabica juga merasakan ada yang melecehkannya. Menurutnya, ada seseorang yang mencoba meraih dan mencubit pantatnya.

"Saya memutuskan untuk berhenti di situ. Meraih tangannya dan menghempaskannya dari bokongku. Tapi aku tetap tak bisa berbalik badan untuk melihat pelakunya. Aku benar-benar ketakutan," ungkapnya.

Sabica merasa terjebak. Ia tak bisa berlari untuk melepaskan diri dari si peleceh, karena terhalang jemaah lain. Ia juga tak bisa sekadar memalingkan muka ke belakang untuk melihat pelaku.

Akhirnya, ketika mendapat ruang agak luas, ia membalikkan diri secepat-cepatnya. Tapi, ia tak mampu mengidentifikasi siapa yang telah melecehkan dirinya.

"Aku merasa dilecehkan, dan menyakitkan, karena hal itu terjadi di tempat suci. Aku tak bisa berkata-kata saat itu. Sejak saat itu aku hanya diam. Karena kupikir percuma mengungkapkannya. Aku tahu, tak ada yang menganggap serius, kecuali ibuku," tuturnya.

Setelah kembali ke hotel, Sabica menceritakan pengalaman mengerikan itu kepada sang ibu. Hatinya hancur, dan pikirannya bingung.

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah mengizinkan Sabica untuk beribadah haji sendirian.

"Sangat menyedihkan untuk mengatakan bahwa Anda bahkan tidak aman di tempat-tempat suci. Aku sudah disiksa, tidak sekali, tidak dua kali, tapi tiga kali. Seluruh pengalaman saya di kota suci dibayangi oleh kejadian mengerikan ini," katanya.

"Aku tidak tahu berapa banyak dari Anda yang memiliki pengalaman serupa di sana," tandasnya.

Sabica Tak Sendiri

Terilhami keberanian Sabica, sejumlah perempuan akhirnya mau mengungkapkan pengalaman mereka terhadap hal yang sama. Mereka menuliskan pelecehan seksual saat berhaji itu di kolom komentar tulisan Sabica.

"Perempuan tak aman di mana pun. Aku memunyai pengalaman yang kurang lebih sama ketika tawaf saat berhaji tahun 2010," tulis Shireen Ajmal di kolom komentar tulisan Sabica.

Hal yang sama juga diunggkapkan Zi Moneer. Ia mengatakan, ada seorang laki-laki yang berusaha menjamah tubuhnya di dekat Kakbah.

"Seorang lainnya melecehkanku memakai kata-kata. Masjidil Haram adalah tempat suci di Bumi, tapi dikotori oleh manusia berperilaku buruk," tukas Zi Moneer.

"Salah seorang temanku pernah menceritakan pengalaman serupa. Kau (Sabica) sangat berani mengungkap hal ini," puji Fatyma Baluch.

Sementara seorang perempuan, yang memilih untuk tetap anonim, mengatakan kepada StepFeed, bahwa dia telah beberapa kali dilecehkan secara seksual selama kunjungannya ke Mekkah untuk umrah, atau wisata religi.

Dia mengatakan, pelecehan paling sering terjadi dalam antrean menuju Hajar Aswad, batu hitam yang berada di sudut timur Kakbah.

"Pantatku ditepuk tangan seseorang. Aku juga merasakan ada organ vital laki-laki ditempelkan di tempat yang sama di tubuhku," tutur perempuan itu kepada StepFeed.

Akibatnya, selama kunjungannya baru-baru ini ke Mekkah, dia telah menghindari Hajar Aswad dan melakukan tawaf di perimeter terluar, yang kurang ramai jemaah.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI