Pada Pemilu 2014, Hanura mendapat nomor urut 10 dan menempati peringkat ke-10 juga dalam hasil perolehan suara dengan mengantongi 6.579.498 (5,26 persen) suara rakyat pemilih.
Menjelang Pemilu 2009, Hanura mendapat nomor urut 1 sebagai partai peserta pemilu.
Banyak persepsi Nomor urut partai peserta pemilu ini sebenarnya hanya merupakan identitas dan penandaan untuk mempermudah rakyat mengenali partai.
Meskipun demikian banyak persepsi atas nomor urut partai ini bahkan mengaitkan dengan keyakinan tertentu.
Dalam fengshui, misalnya, angka 3 merupakan kehidupan, angka 6 pertanda keberuntungan, angka 8 kejayaan, dan angka 9 merupakan kemasyhuran.
Angka 9 diincar oleh Partai Demokrat sebagaimana diinginkan oleh Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
Pada Pemilu 2004, Partai Demokrat memang mendapat nomor urut 9 dan berhasil memenangkan pemilu legislatif saat itu sehingga mengantarkan pendirinya, Susilo Bambang Yudhoyono, terpilih sebagai presiden pertama kali dalam pilpres secara langsung dipilih rakyat pada tahun itu.
Apalagi Partai Demokrat didirikan pada 9 September 2001 dan baru pertama kali mengikuti pemilu pada 2004 langsung menang.
Pendirian partai ini juga memiliki kesamaan tanggal dan bulan kelahiran Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 September 1949.
Maka tak heran partai ini memiliki "ikatan" dengan angka 9, namun untuk Pemilu 2019, angka 9 diraih oleh partai baru yakni Perindo. Apakah Perindo akan mengikuti jejak Partai Demokrat pada tahun 2004, pertama kali ikut pemilu, mendapat angka 9, dan langsung memenangkan pemilu? Angka memang multitafsir dan bisa mengundang banyak persepsi. Yang jelas dan pasti bahwa angka atau nomor hanya merupakan identitas untuk memudahkan dalam mengenali.
Semua angka atau nomor sama cantik dan baiknya.
Untuk nomor urut partai, semua berpeluang untuk memenangkan pemilu asal mendapat kepercayaan dari rakyat dan memperoleh suara terbanyak dari rakyat pemilih. (Antara)