"Misalnya teman-teman bisa nanti mengecek di pasal 232 sampai 235 UU NO 7/2017. Misalnya calonnya cuma ada dua mendaftar, tapi salah satu calon tidak memenuhi syarat administrasi dan sudah diberikan kesempatan untuk memperbaiki tetapi tidak diperbaiki, maka otomatis calon tunggal," jelasnya.
Bahkan, disebutkan dalam Pasal 235 ayat 6, apabila pendaftar calon presiden hanya satu pasangan, maka KPU memberikan waktu dua pekan untuk memperpanjang masa pendaftaran. Pasal tersebut dimaksudkan untuk menunggu munculnya pasangan kandidat lain.
Dalam tempo waktu itu tidak ada pasangan kandidat lain yang mendaftar, KPU akan menutup pendaftaran dan melangsungkan pilpres dengan calon tunggal.
"Jadi kalau secara alamiah itu dimungkinkan. Tapi kalau by design, memborong dukungan dan sebagainya itu agak sulit," tandasnya.