In the ‘holy city of Najaf’, the Iraqi Communist Party candidate, Suhad al-Khatib wins a parliament seat. She is a fierce women’s right activist. #IraqElection2018 pic.twitter.com/rYkJxRXFKM
— Ali Reza Eshraghi (@AlirezaEshraghi) May 13, 2018
“Kami bisa bersatu karena sepakat bahwa akar masalah rakyat Irak adalah kemiskinan yang terstruktur, yakni disebabkan praktik korupsi dan inkompetensi pemerintah. Kaum Sadrist menyetujui tesis itu,” tuturnya.
Ia menjelaskan, terdapat banyak pihak yang mencoba mengganggu aliansi mereka. Terutama dengan mendengung-dengungkan slogan bahwa PKI adalah kaum ateis dan Sadrist sebagai kaum fasis Islam.
”Harus diakui ada banyak perbedaan antara kami dengan Sadrist. Tapi, perbedaan ideologis itu bisa direkatkan oleh basis sosial kedua gerakan. Basis sosial kiri PKI dan basis sosial gerakan Sadrist yakni kaum mustadafin adalah cukup dekat,” tandasnya.