Ia menjelaskan bahwa SPY kini sudah pulang ke kampung halamannya di Cilacap pada Minggu (20/5/2018) ia tidak mengetahui kepastian SPY kini sejak pamit pulang kampung.
“Kondisinya terakhir syok, minggu kemarin pulang sekarang posisinya nggak di rumah saya lagi,” kata Muhklis.
Muhklis menjelaskan SPY adalah perempuan singel parent dengan tiga anak, SPY dibenarkan menyewa rumahnya. Dalam penjelasan Mukhlis awalnya disewa dua orang, SPY bersama temannya yang berjualan gorengan, namun selang satu bulan temannya tidak lagi di rumah Mukhlis karena pindah.
Aktivitas yang dilakukan SPY sejauh yang diketahuinya hanya berjualan cilok, berangkat pagi hari dan pulang malam hari. Selebihnya ia tak mengetahui aktivitas SPY.
Namun saat kejadian di Surabaya menurut Muhklis tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan atas tindakan yang dilakukan oleh SPY di rumahnya.
“Saya gak tahu kegiatan ia selain berjualan, sudah 3 bulan di rumah,” kata Mukhlis.
Mukhlis meminta pihak kepolisian melakukan klarifikasi atas tindakan salah tangkap yang terjadi di rumah dan desanya agar publik bisa mengetahui kepastiannya.
“Maunya sih ada klarifikasi dari kepolisian ketika salah tangkap, karena menyangkut masyarakat dan desanya,” pinta Muhklis.
Kapala Kepolisian Resort Bantul AKBP Sahat Hasibuan saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui adanya proses penangkapan itu, menurutnya tak ada satu-pun informasi yang ia terima dari pihak kepolisian.
Baca Juga: Peluk Aku, Cadarku Bukan Teroris.....
“Saya tidak tahu kalau ada penangkapan, saya nggak ngerti ada penangkapan, saya tidak ada informasi, Kapolseknya pun saya tanya, Kapolseknya juga nggak ngerti. Saya tahunya dari wartawan,” kata Sahat Hasibuan saat dihubungi melalui telepon. [Somad]