Penembakan di Nduga Berawal dari Protes Warga ke Pekerja Trans Papua

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 06 Desember 2018 | 13:19 WIB
Penembakan di Nduga Berawal dari Protes Warga ke Pekerja Trans Papua
Pembangunan infrastruktur Jalan Trans Papua. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pendeta Giay menambahkan, polemik tentang korban yang tewas adalah warga sipil atau militer bisa merujuk pada kebijakan Presiden Jokowi pada tahun 2016 saat berkunjung ke Wamena.

“Intinya Presiden Joko Widodo kasih kepercayaan kepada TNI bangun jalan itu pada 2016 saat berkunjung ke Wamena," ungkapnya.

Tidak lama, seusai pelimpahan kewenangan itu, Januari 2017, sayap militer organisasi Papua merdeka yang beroperasi wilayah itu menolak pembangunan jalan disertai ancaman perang.

Karena itu, menurut Pendeta Giay, tidak salah kalau warga mencurigai para pekerja jalan itu sebagai anggota TNI.

Warga paham bahwa bukan warga sipil sembarangan yang menjadi karyawan di wilayah yang jelas ancaman keamanannya itu.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Istaka Karya Yudi Kristanto memastikan, bahwa karyawan perusahaan yang bertugas membangun jembatan di Kabupaten Nduga, Papua tersebut berjumlah 28 orang.

Sebanyak 28 orang pekerja tersebut merupakan pekerja lapangan dan bertanggung jawab atas pembangunan jembatan Kali Yigi-Kali Aworak.

Ia juga memastikan, selama ini tidak pernah ada masalah dalam pembangunan jembatan di Kali Yigi dan Kali Aworak.

“Sampai saat ini belum diketahui identitas karyawan yang telah menjadi korban. Saat ini PT Istaka Karya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak aparat keamanan,” kata Yudi.

Baca Juga: Pabrik Ribuan Kosmetik Diduga Ilegal Terbongkar di Sulsel

Berita ini kali pertama diterbitkan Tabloidjubi.com dengan judul “Gereja : Insiden Nduga berawal dari aksi protes warga

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI