"Kami telah menerima laporan masyarakat atas adanya dugaan serangan harimau terhadap sapi milik salah seorang warga itu dan sudah kami teruskan ke LSM yang bergerak di bidang konservasi Indonesian Conservation Society (ICS) untuk diteruskan pula ke Pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar," katanya.
Akan tetapi, katanya, sampai hari ini atau memasuki hari kelima setelah kejadian yang meresahkan itu, belum terlihat tanggapan pihak terkait.
Dia berharap, laporan tersebut ditindaklanjuti segera agar warga tidak melakukan tindakan sendiri untuk mengatasinya.
"Saat ini masyarakat masih berjaga di sekitar lokasi dan kami khawatir warga melakukan tindakan sendiri untuk mengatasi binatang buas yang diduga harimau tersebut," ujarnya.
Kepala Seksi BKSDA wilayah III Sumbar, Suraji saat dihubungi melalui telepon selular mengatakan, telah menerima laporan mengenai masuknya harimau ke perkampungan warga dan dugaan menyerang hewan ternak tersebut.
"Kami masih menunggu laporan resmi dari pihak nagari disertai bukti berupa foto dokumentasi dan disampaikan lewat laporan tertulis," katanya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya juga sedang menangani laporan beruang yang masuk ke pemukiman warga di Sangir Jujuan.
"Tim kami yang di Sangir Jujuan nanti juga akan memantau keberadaan harimau ini tetapi sebaiknya ada laporan resmi dari Wali Nagari," ujarnya.
Baca Juga: Teror Suara Harimau Saat Tengah Malam Gegerkan Warga Pelalawan Riau