'Papua Bakal Merdeka', Bintang Kejora Dikibarkan Serentak di Banyak Negara

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2019 | 16:14 WIB
'Papua Bakal Merdeka', Bintang Kejora Dikibarkan Serentak di Banyak Negara
Sejumlah warga di Kota Wellington Selandia Baru menunjukkan dukungannya bagi kemerdekaan Papua, pada hari Minggu 1 Desember 2019. [Twitter: @FreeWestPapua]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivis Organisasi Papua Merdeka dan simpatisannya di sejumlah negara menggelar aksi mengibarkan bendera Bintang Kejora, untuk memperingati hari deklarasi manifesto politik bangsa West Papua 1 Desember.

Berbagai kegiatan itu disatukan lewat tagar #GlobalFlagRaising di media sosial, demikian seperti dikutip dari ABC Indonesia, Selasa (3/12/2019).

Bendera Bintang Kejora pertama kali dikibarkan di tanah Papua pada 1 Desember 1961—jauh sebelum wilayah bekas jajahan Belanda ini dimasukkan ke dalam wilayah NKRI melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969 yang diadopsi menjadi Resolusi PBB Nomor 2509.

Sudah sejak 10 tahun terakhir warga di Kota Warrnambool Australia selalu mengibarkan Bintang Kejora sebagai dukungan bagi kemerdekaan Papua. [ABC]
Sudah sejak 10 tahun terakhir warga di Kota Warrnambool Australia selalu mengibarkan Bintang Kejora sebagai dukungan bagi kemerdekaan Papua. [ABC]

Sejak itu, Pemerintah RI melarang pengibaran bendera yang oleh pejuang OPM telah dijadikan simbol perlawanan mereka.

Warga di Warrnambool, salah satu kota di Australia misalnya, sudah sejak 10 tahun terakhir selalu ikut merayakan 1 Desember sebagai hari kemerdekaan Papua.

Bahkan di kota pedalaman itu, sejumlah warga membentuk organisasi Australian West Papua Association south-western Victoria.

Hari Minggu (1/12) akhir pekan lalu, organisasi ini menggelar pengibaran Bintang Kejora di Civic Green Warrnambool dihadiri sekitar 20 orang.

Menurut jubir John Gratton Wilson, kegiatan tersebut untuk menunjukkan dukungan bagi perjuangan rakyat Papua, sekaligus perlawanan atas pelarangan Bintang Kejora oleh Pemerintah RI.

"Saya pribadi menyaksikan sendiri bagaimana orang Indonesia memperlakukan penduduk lokal (Papua)," kata Wilson seperti dikutip media setempat The Standard.

Baca Juga: Empat Mahasiswa Papua Ditangkap di Gereja, Bawa Bintang Kejora Saat Ibadah

“Mereka menganggap orang Papua sebagai sub-human. Tapi kita tahu siapa sebenarnya yang sub-human dari cara mereka memperlakukan orang lain," ujarnya.

Bendera Bintang Kejora berkibar di Gedung Balai Kota Leichhardt, Sydney, Jumat (29/11/2019). (AWPA)
Bendera Bintang Kejora berkibar di Gedung Balai Kota Leichhardt, Sydney, Jumat (29/11/2019). (AWPA)

"Salah kalau kita mengabaikan para pelanggar HAM ini di depan mata kita. PBB perlu mengakui kekeliruannya sendiri dari tahun 1960an dan berikan hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua dari penjajah brutal," kata Wilson lagi.

“Papua akan mendapatkan kemerdekaannya, hanya masalah waktu saja," katanya.

Selain di Warrnambool, pengibaran Bintang Kejora juga dilakukan aktivis pendukung Papua merdeka di gedung Pemkot Leichardt di Sydney.

Kota lainnya di Australia juga menjadi tempat aktivitas para pendukung Papua merdeka, terutama di Melbourne, yang menjadi basis tokoh gerakan ini, Jacob Rumbiak.

Aksi pendukung Papua Merdeka menuntut referendum di Federation Square, Melbourne, pada 15 September 2019. [ABC]
Aksi pendukung Papua Merdeka menuntut referendum di Federation Square, Melbourne, pada 15 September 2019. [ABC]

Pada pertengahan September lalu misalnya, ratusan massa pendukung gerakan ini melakukan aksi long march dari titik berkumpul di depan perpustakaan State Library di pusat kota, menuju ke alun-alun Federation Square.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI