Suara.com - Media sosial digemparkan dengan video sopir taksi yang disebut rela mengusir penumpang karena takut terjangkit virus corona.
Video itu diunggah oleh akun Twitter resmi Rusia Today, @RT_com, Rabu (29/1/2020).
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 34 detik tersebut, kamera yang terpasang dalam mobil mengabadikan percakapan antara seorang sopir taksi dan penumpang. Keduanya sama-sama memakai masker penutup hidung.
Sang sopir mulanya menanyakan lokasi yang akan dituju penumpang. Pria itu lantas menjawab ingin pergi ke rumah sakit.
Namun tak lama kemudian, penumpang batuk-batuk. Hal itu menimbulkan kecurigaan dari sopir taksi.
"Mengapa kamu batuk-batuk? Dari mana asalmu?," tanya sopir taksi.
Penumpang lantas menjawab dirinya dari Kota Baoding, Hebei.
Tapi, sopir taksi tidak langsung mempercayai jawaban itu. Sebab, ia curiga dengan logat penumpang yang tak sesuai dengan orang di sana.
Ia kemudian bertanya, "Apakah kamu sedang flu?", dan diiyakan oleh penumpang.
Baca Juga: Para Ahli Abadikan Flicette, Kucing Pertama di Luar Angkasa
Beberapa saat kemudian, sopir taksi pun kembali melontarkan pertanyaan kepada penumpang.
"Apakah kamu ingin pergi ke Wuhan?" tanyanya.
Penumpang pun menimpali, "Ya, saya baru kembali dari sana (Wuhan). Dan sekarang ingin pergi ke rumah sakit" jelasnya.
Tak disangka, jawaban itu justru ditanggapi sinis. Sopir taksi mengusir penumpang turun setelah menghentikan kendaraannya.
"Kau harus pergi sekarang, cepat," bentak sopir taksi ke penumpang.
Setelah itu, sopir pun bertanya kepada temannya yang ada di mobil untuk melapor ke polisi soal orang yang diduga terjangkit virus corona.
Sejak dibagikan, video itu telah mendapat 937 retweets dan 1.4 ribu likes.

Untuk diketahui, dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyebaran virus corona terus bertambah ke 14 negara dengan jumlah yang melonjak hampir dua kli lipat dibandin hari sebelumnya sebanyak 2.789 menjadi 4.593 kasus positif.
Hingga Senin (28/1/2020), sebanyak 4.537 kasus positif virus corona terjadi di China dengan 976 di antaranya dalam kondisi kritis, 106 meninggal dunia, dan 6.973 orang lainnya diduga terjangkit virus tersebut.
Sementara kasus positif virus corona di luar China bertambah dibandingkan hari sebelumnya dari 37 kasus di 11 negara menjadi 56 kasus di 14 negara.