Berawal dari WC, Cerita Warga Tambora Kompak Bantu 14 ODP Corona di Musala

Selasa, 02 Juni 2020 | 19:50 WIB
Berawal dari WC, Cerita Warga Tambora Kompak Bantu 14 ODP Corona di Musala
Spanduk dukungan warga Gang Songsi RW 06 Tanah Sereal kepada keluarga terpapar COVID-19 di Tambora, Jakarta Barat, Jumat (29/5/2020). (ANTARA/HO-Dokumentasi RW 06 Tanah Sereal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Solidaritas antarwarga sangat jelas terlihat di Gang Songsi, RT05/RW06, Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Bagaimana tidak, para warga bahu-membahu memberikan dukungan dan bantuan bagi satu keluarga yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (OPD) virus Corona.

Satu keluarga yang terdiri dari 14 orang itu kini harus menjalani isolasi mandiri di Musala Baitus Salam --masih berada di RW 06-- lantaran tidak memiliki kamar mandi pribadi.

Guna memudahkan mereka menjalani isolasi mandiri, para warga berinisiatif memindahkan mereka ke Musala Baitus Salam --tepatnya di lantai dua dan tiga.

Peristiwa ini bermula dari salah satu anggota keluarga mereka yang dinyatakan positif Covid-19 dan kekinian sudah berada di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Singkatnya, 14 orang lainnya dikarantina oleh para warga di Musala Baitus Salam sejak Sabtu (24/5/2020) lalu.

Sedikit gambaran, satu keluarga ini terdiri dari empat Kepala Keluarga (KK). Mereka tinggal di satu rumah di pemukiman tersebut. Karena tidak memiliki kamar mandi pribadi, sehari-hari mereka harus menggunakan kamar mandi umum yang berada di kawasan tersebut.

Suara.com datang ke lokasi guna mengetahui perkembangan satu keluarga tersebut pada Selasa (2/6/2020) siang. Tiba di lokasi, Muhammad Zuhri (60) yang merupakan Ketua RT setempat bersedia berbincang terkait peristiwa tersebut.

Diisolasi di Lantai Atas Musala

Zuhri yang juga pengurus Musala Baitus Salam mengakui jika satu keluarga tersebut merupakan warganya. Dia bercerita, salah satu orang --yang masih bagian kelurga itu-- menjalani pemeriksaan di Puskesmas Kelurahan Tanah Sereal.

"Pertama diketahui, kan yang pasien pertama itu karyawan PPSU. Nah di Kelurahan itu ada tes swab atau apa lah, pokoknya pemeriksaan," ungkap Zuhri saat ditemui Suara.com.

Baca Juga: Hak Keuangan TGUPP Dipangkas, Pesan Anies: Biar Merasakan Kondisi Sulit

Penampakan Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri terhadap 14 orang anggota keluarga. (Suara.com/Arga).
Penampakan Musala Baitus Salam di Tambora yang digunakan untuk isolasi mandiri terhadap 14 orang anggota keluarga. (Suara.com/Arga).

Zuhri menuturkan, satu orang yang merupakan karyawan Penanganan Prasaran dan Sarana Umum (PPSU) itu dinyatakan positif. Sejurus dengan hal itu, satu orang itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran. Sementara itu, anggota keluarga lainnya juga menjalani pemeriksaan di Puskesmas dan hasilnya negatif.

"Setelah di Puskesmas ada yang dinyatakan positif, langsung dibawa," sambungnya.

Zuhri bercerita, baik pengurus musala dan warga lainnya langsung mengadakan rapat untuk menyikapi hal tersebut. Karena satu kelurga itu tidak memiki kamar mandi, maka para warga berinisiatif memindahkan 14 orang itu ke musala.

Sedikit gambaran, Musala Baitus Salam terdiri dari tiga lantai. Satu keluarga tersebut ditempatkan di lantai dua dan tiga, sementara lantai dasar masih bisa digunakan bagi masyarakat yang hendak menunaikan ibadah salat.

"Setelah dibawa, malam takbiran, setelah salat Ied, kami pengurus dengan masyarakat lingkungan sekitar mengadakan rapat untuk mengambil sikap. Kesimpulannya, karena tempat ini juga cukup karena ada MCK, hasilnya maka mereka ditempatkan di lantai dua dan tiga musala," beber Zuhri.

Bantuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI