Profil Ki Gendeng Pamungkas, dari Santet Presiden AS hingga Tutup Usia

Sabtu, 06 Juni 2020 | 19:46 WIB
Profil Ki Gendeng Pamungkas, dari Santet Presiden AS hingga Tutup Usia
Ki Gendeng Pamungkas [Youtube]

Suara.com - Ketua Umum Front Pribumi Isan Masardi alias Ki Gendeng Pamungkas, meninggal dunia pada Sabtu (6/6/2020) sore. Sosoknya juga dikenal sebagai paranormal yang fenomenal.

Berikut ini profil Ki Gendeng Pamungkas yang dirangkum Suara.com dari berbagai sumber.

Ki Gendeng Pamungkas meninggal dunia di Rumah Sakit Mulia, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat. Jenazahnya dibawa ke rumah duka di Sawangan, Depok, Jawa Barat pada pukul 16.47 WIB.

"Ki Gendeng meninggal, tadi saya diberitahu sekuriti (bagian) dalam jam 14.54," kata salah seorang petugas keamanan yang berjaga di luar RS Mulia kepada wartawan.

Perwakilan keluarga, Adang Yani menyebut Ki Gendeng meninggal setelah menjalani perawatan intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Mulia selama tiga hari.

Ki Gendeng dikabarkan menderita komplikasi penyakit diabetes dan jantung. Pihak keluarga menuturkan penyakit itu telah lama diderita paranormal yang sempat mencalonkan diri jadi Wali Kota Bogor.

Sejumlah pemuda berbaju hitam dengan tulisan Front Pribumi turut serta dalam penjemputan jenazah Ki Gendeng Pamungkas.

Santet George W Bush

Nama Ki Gendeng Pamungkas tidak asing di dunia perdukunan. Sosoknya dikenal sejak jaman Orde Baru karena dianggap ahli sebagai tukang santet.

Baca Juga: Banyak Dipercaya, Ternyata 5 Pengobatan Covid-19 Ini Hanya Mitos

Pria bernama asli Imam Santoso ini mengaku pernah menyantet Presiden Amerika Serikat George W Bush saat berkunjung ke Istana Bogor pada November 2006 lalu.

Ki Gendeng menjadi salah satu orang yang ikut menolak kedatangan George W Bush ke Indonesia saat itu.

BACA JUGA: Ki Gendeng Pamungkas Meninggal di Rumah Sakit Mulia Bogor

Dibekuk Polisi, Sebar Konten SARA

Ki Gendeng Pamungkas sempat dibekuk polisi atas tuduhan penyebaran kebencian berdasar suku, agama, ras, dan antargolongan pada tahun 2017.

Meskipun ditangkap, Ki Gendeng mengaku tidak menyesali perbuatannya menyebarkan konten bernuansa SARA lewat media sosial. Ia bahkan sengaja membuat video ujaran kebencian kepada salah satu etnis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI