Ledakan ini menghantam kota yang masih dilanda perang saudara dan kewalahan akibat krisis ekonomi serta lonjakan infeksi virus corona.
Bagi banyak orang, itu adalah pengingat yang mengerikan akan perang saudara yang dulunya mencabik-cabik bangsa dan menghancurkan sebagian besar Beirut.
Beberapa warga yang berjuang membersihkan puing-puing di rumahnya yang hancur akibat ledakan, mengeluhkan pemerintah kembali mengecewakan mereka.
"Kami tidak percaya pada pemerintah kami," ujar seorang mahasiswa, Celine Dibo, saat ia tengah membersihkan darah dari dinding apartemennya yang hancur. "Saya berharap PBB akan mengambil alih Lebanon."