Jenazah Ayah Dibawa Kabur Sepupu ke Sumatera, Curhatan Anaknya Viral

Senin, 10 Agustus 2020 | 14:28 WIB
Jenazah Ayah Dibawa Kabur Sepupu ke Sumatera, Curhatan Anaknya Viral
Suasana TPU Pondok Rangon tempat pemakaman jenazah ayah LE. (Twitter/LE)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amarah dan kesedihan bercampur jadi satu di benak LE, seorang perempuan yang baru saja kehilangan ayahnya dan  mendapati jenazah ayahnya dibawa ke pulau Sumatera tanpa sepengetahuannya dan sang Ibu.

Kendati merupakan ayah tiri, namun sebagai putri tunggal di keluarganya, LE tetap menyayangi sang ayah.

"Hari ini ayah berulang tahun ke-52, dirayakan bersama Sang Pencipta. Tepat pukul 21.49 semalam, detak jantung ayah berhenti, setelah perawatan dalam ruang isolasi selama 6 hari," LE memulai cerita yang dituangkan dalam utasan Twitter yang ia buat pada Minggu (9/8/2020).

Ayah LE menderita penyakit diabetes. Ia sudah mengeluh sakit dan susah berjalan.

Seminggu yang lalu, ayah LE mengeluh sesak napas. Hari itu pula ayahnya masuk ruang isolasi rumah sakit.

"Sejak itu kami hanya bisa berkomunikasi via ponsel yang ayah bawa," ungkap LE.

Hari kelima di rumah sakit, ayah mengeluh sesak napas yang semakin menjadi-jadi. Dokter mengatakan bahwa kondisi paru-paru ayahnya memburuk, sementara hasil swab test belum kunjung keluar.

Sore harinya, ayah LE sudah tidak mengirim pesan lewat WhatsApp dan koneksi terputus hingga hari berikutnya.

Dokter akhirnya menghubungi keluarga LE di hari ke-6 ayahnya mendapat perawatan.

Baca Juga: Pabrik Mebel di Cakung Terbakar, Diduga Langgar Protokol Covid-19

Hasil tes darah menunjukkan bahwa tidak ada indikasi virus berbahaya dalam tubuh ayah LE.

Akhirnya suami LE datang ke rumah sakit karena dirinya sedang mengurus bayi kecil, sedangkan ibu LE juga tengah sakit.

"Benar, diberitahu pukul 21.49 ayah henti jantung, sudah tidak ada respons, kemudian flat line, dan dinyatakan meninggal," ungkap LE.

Saat pengurusan jenazah ayah inilah drama mulai terjadi. Dua orang sepupuya tiba-tiba muncul dan menawarkan diri untuk mengurus jenazah ayah LE.

Salah seorang sepupunya mengusulkan agar ayah LE tidak perlu mendapat perawatan jenazah sesuai protokol covid-19 karena bukan merupakan pasien covid.

Namun, LE menolak usulan itu. Ia bersikukuh tetap menuruti aturan rumah sakit yang memulasarkan jenazah ayahnya sesuai protokol Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI