Infeksi virus corona telah ditemukan di seantero negeri, termasuk di kota terbesar, Yangon.
Pihak berwenang memberlakukan penguncian di beberapa bagian kota tersebut pada Selasa (1/9), memerintahkan warga daerah yang paling terdampak untuk tinggal di rumah kecuali ada keperluan penting. Bar dan klub malam juga telah ditutup.
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi mengatakan para pelanggar aturan pembatasan akan mendapatkan hukuman yang bersumber dari Undang-Undang Bencana Alam, dengan sanksi kurungan hingga satu tahun.
"Tindakan lebih tegas akan diambil di bawah UU Bencana Alam. Ini bencana bagi negara," kata Suu Kyi, Rabu (2/9).
"Jika pandemi menyebar luas di Yangon, akan sangat sulit memberikan perawatan medis kepada masyarakat," sambungnya.
Para dokter di Myanmar mengatakan mereka khawatir dengan ancaman gelombang infeksi yang lebih besar mengingat sistem kesehatan di negara ini buruk akibat diabaikan selama puluhan tahun, di bawah kekuasaan militer.
Selama ini, banyak layanan kesehatan di Myanmar yang dijalankan oleh relawan dan kelompok-kelompok bantuan medis.