Suara.com - Arteria Dahlan menjelaskan panjang lebar silsilah keluarga besarnya dari ibu dan bapaknya. Sebab Anggota DPR RI Fraksi PDIP itu disebut cucu tokoh pendiri Partai Komunis Indonesia di Sumatera Barat.
Arteria menegaskan silsilah keluarganya berlatar belakang orang yang alim dan dirinya bukan cucu keturunan tokoh PKI.
Di mana, ujar Arteria, kakek dan nenek beserta orang tuanya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
"Ya salah itu, nenek saya tokoh Masyumi. Ayah saya dibimbing sama Ummi Rasuna Said. Kakek saya yang dari Ibu H. abdul wahab, saudagar, pedagang di Tanah Abang. Masuk Jakarta tahun 1950. Semua perantau pasti diurus kakek saya kala itu," kata Arteria kepada Suara.com, Rabu (9/9/2020).

Arteria Dahlan membantah pernyataan Hasril Chaniago di Indonesia Lawyers Club TV One, yang menyebut Bachtaruddin, pendiri PKI Sumatera Barat dan anggota konstituante setelah Pemilu 1955 merupakan kakek dari Arteria. Arteria berujar nama kakeknya bukan Bachtaruddin melainkan Dahlan.
Silsilah
Kakek nenek Arteria termasuk ayah ibunya berasal dar Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Kakek Arteria dari pihak ibu adalah H. Wahab Syarif, seorang pedagang textile di Tanah Abang, masuk Jakarta tahun 1950.
Tempat berlabuhnya para perantau Minang saat tiba di Jakarta sebelum mereka memiliki rumah sendiri.
Baca Juga: Kakek Arteria Dahlan Dituding Pendiri PKI di Sumbar, Sejarawan Bilang Ini

Nenek Arteria Dahlan bernama Hj. Lamsiar yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa. Lamsiar melahirkan 7 anak.
Enam orang menjadi pedagang di Tanah Abang dan satu berprofesi guru.
Yang menjadi guru adalah Hj. Wasniar (guru SD perguruan Cikini lalu menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono, Jaksel).
Nah Wasniar ini adalah ibunda dari Arteria.
Sementara itu Kakek Arteria Dahlan dari pihak ayah bernama H. Dahlan bin Ali. Dia pedagang di Sumatera Barat.
![Anggota Pansus Angket KPK yang juga anggota fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan (kedua dari kanan), dalam jumpa pers di Hotel Santika, Slipi, Jakarta, Rabu (20/9/2017). [Suara.com/Bagus Santosa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/09/20/98881-arteria-dahlan.jpg)
Sementara sang nenek bernama Hj. Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh Masjumi.
Dia satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya sampai tahun 1983.