Suara.com - Pentolan Front Pembela Islam alias FPI Habib Rizieq Shihab bakal pulang ke Indonesia pada Selasa (10/11/2020) mendatang. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan akan menindak tegas pendukung Rizieq yang membuat rusuh saat panutannya pulang.
Mahfud mengatakan pemerintah sudah memperkirakan akan adanya perkumpulan massa ketika Rizieq menginjakkan kaki di tanah air. Namun, tidak ada pengamanan berlebihan yang disiapkan oleh pemerintah.
"Ya, pemerintah biasa membuat pengamanan secara reguler," kata Mahfud dalam video yang ditayangkan di YouTube Menko Polhukam, Kamis (5/11/2020).
Akan tetapi, Mahfud menekankan kepada pengikut Rizieq yang hendak menyambut untuk tidak membuat kerusuhan. Ia ingat dengan ucapannya Rizieq kalau ia akan pulang dengan revolusi akhlak.
Dengan begitu, mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut menjelaskan kalau misalkan ada pendukung Rizieq yang tetap melakukan kerusuhan, pemerintah bakal langsung menindaknya.
"Karena Habib Rizieq itu mau pulang dengan revolusi akhlak. Nah, kalau membuat kerusakan itu berarti bukan pengikutnya Habib Rizieq, kita sikat, gitu. Kalau dia membuat kerusuhan," tuturnya.
Ia meminta kepada seluruh pengikut Rizieq untuk tertib dan menaati protokol kesehatan saat penyambutan untuk tidak menimbulkan kemudaratan.
"Kalau dalam hukum fiqih, jangan saling menyulitkan antara orang. Jadi anda jaga, orang lain jaga, silahkan," tambah dia.
Sebelumnya diberitakan, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab telah mengumumkan jadwal kepulangannya ke Indonesia yakni pada 10 November 2020, mendatang.
Baca Juga: Mahfud MD: Pemerintah Tidak Pernah Halangi Habib Rizieq Pulang
Rizieq mengungkapkan tak lagi memiliki persoalan terkait dengan kepulangannya ke Tanah Air.