Suara.com - Ustaz Maaher At Thuwailibi alias Soni Ernata ditangkap tim siber Bareskrim Polri. Maaher ditangkap setelah menyandang status tersangka terkait kasus penghinaan atau ujaran kebencian terhadap kiai sepuh Nahdlatul Ulama, Habib Luthfi bin Yahya.
Terkait itu, Sekretaris Umum Front Pembela Islam atau FPI, Munarman, menyoroti penerapan UU ITE yang dipakai Polri dalam menjerat Maaher alias Soni. Menurutnya, kini UU tersebut disalahgunakan.
Munarman mengungkapkan, sudah sejak lama dirinya berpendapat bahwa penerapan UU ITE seharusnya diperuntukan untuk melindungi data pribadi dan melindungi bisnis transaksi online sedang marak.
"Jadi bukan untuk digunakan jadi UU politik," kata Munarman saat dikonfirmasi, Kamis (3/12/2020).
Terkait penangkapan Maaher dengan UU ITE, Munarman menilai terdapat penyalahgunaan perundang-undangan.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal PA 212, Novel Bakmumin, mengaku prihatin dengan ditangkapnya Maaher dengan proses singkat oleh Polri.
Ia membandingkan proses hukum terhadap Maaher dengan penegakkan hukum kepada para penista agama.
"Luar biasa sangat cepat secepat kilat bahkan bengis banget beda dengan para penista agama diperlakukan dengan santun bahkan malah mendapat posisi bagus dan terhormat," tuturnya.
"Benar-benar Indonesia sudah jauh dari keadilan bahkan dengan bangga mempertontonkan ketidakadilan," sambungnya.
Baca Juga: Reaksi Ustaz Maaher saat Ditangkap di Depan Istrinya
Untuk diketahui, Waluyo Wasis Nugroho melaporkan Ustaz Maaher karena dianggap menghina kiai sepuh Nahdlatul Ulama, Habib Luthfi bin Yahya.
Ia mengunggah foto Habib Luthfi dengan balutan sorban dan menyebutnya 'cantik pakai jilbab'.
Foto Habib Luthfi tersebut ia unggah untuk mengomentari seorang warganet bernama @gunduladul.
"Iya tambah cantik pakai jilbab, kayak kyainya Banser ini ya," ujar Maaher seraya mengunggah foto Habib Luthfi yang mengenakan sorban, seperti dikutip Suara.com, Sabtu (14/11/2020).
Saat ditelusuri, cuitan tersebut telah dihapus oleh Maaher. Cuitan tersebut diduga telah dibuat lama, sekitar Agustus lalu.
Namun, belakangan cuitan tersebut kembali diungkit oleh warganet bersamaan dengan kasus dugaan penghinaan Nikita Mirzani terhadap Rizieq Shihab.