Risma juga melanjutkan pendidikan pascasarjana bidang Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dan lulus pada Tahun 2002.
Pada 4 Maret 2015, Tri Risma mendapatkan gelar kehormatan doktor honoris causa dari ITS, yang diberikan untuk bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Latar belakang pendidikan sebagai arsitek membuat Risma juga dikenal begitu terampil menata wajah Kota Surabaya. Dia banyak mengubah taman-taman kota menjadi lebih asri dan menyejukkan, padahal Surabaya yang biasanya panas, seperti Taman Bungkul dengan penambahan berbagai fasilitas penunjang untuk pengunjung.
Risma juga menjadi pusat perhatian ketika membangun jalur pedestrian modern di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Blauran, dan Jalan Panglima Sudirman di Surabaya.
Berkat kepiawaiannya, Surabaya pernah meraih penghargaan Adipura pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.
Selain itu, Risma juga berhasil menjadikan Kota Surabaya sebagai kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada Tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam ikut mengelola lingkungan kota.
Jabatan menteri yang diemban oleh Risma ini berbeda dengan yang dijalani oleh Khofifah Indar Parawansa, mantan menteri sosial yang kini menjadi gubernur Jawa Timur. Kalau Khofifah sebelumnya berkiprah di tingkat nasional sebagai mensos kemudian menjadi kepala daerah, maka Risma justru berangkat dari daerah kemudian naik ke pentas nasional. [Antara]