Analis: Vaksinasi Kelihatan Lelet, Sudah 15 Hari Belum Lampau Satu Juta

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 Januari 2021 | 11:43 WIB
Analis: Vaksinasi Kelihatan Lelet, Sudah 15 Hari Belum Lampau Satu Juta
Presiden Joko Widodo [Biro Pers]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksanaan vaksinasi massal di Indonesia dinilai berlangsung terlalu lambat. Hingga 15 hari, belum melampaui satu juta orang.

Analis Rustam Ibrahim menilai demikian untuk menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang disampaikan melalui akun Twitter.

Jokowi mengatakan sudah dua pekan pemerintah menggelar vaksinasi massal Covid-19. Disebutkan Jokowi, hingga kemarin, (Rabu (27/1/2021), sudah sekitar 250.000 tenaga kesehatan yang telah menjalani vaksinasi

Jokowi tak menampik adanya kendala dalam proses vaksinasi nasional tahap pertama, tetapi dia menjanjikan pemerintah akan membenahinya terus menerus sampai tercapai target yang dipatok. 

"Memang terasa masih kurang, tapi dari hari ke hari kita tetap membenahi manajemen pelaksanaan vaksinasi," kata Jokowi.

"Sekarang, vaksinasi sudah bisa untuk 50.000 tenaga kesehatan. Pemerintah berusaha mencapai target vaksinasi sampai satu juta warga setiap hari. Kita memiliki 30.000 vaksinator di 10.000 puskesmas dan 3.000 RS. Dengan pembenahan manajemen yang baik, semoga dapat tercapai."

Tetapi Rustam Ibrahim mengingatkan bahwa sudah dua pekan vaksinasi massal dilakukan. "Tapi pelaksanaannya kelihatan lelet. Sudah 15 hari belum melampau satu juta!?" kata Rustam Ibrahim.

Rustam Ibrahim membandingkan dengan Inggris yang menargetkan vaksinasi 500.000 per hari. Uni Eropa menargetkan vaksinasi 70 persen penduduk dewasa pada bulan Agustus mendatang.

Pembenahan

Baca Juga: Vaksinasi Perdana di Gunungkidul, Dandim Jadi Orang Pertama yang Divaksin

Kemarin, usai menerima vaksin tahap kedua, Jokowi mengungkapkan pemerintah terus melakukan pembenahan dalam menghadapi kendala yang ditemui saat pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 yang diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI