Apa itu Puasa Mutih? Tradisi Pengantin Jawa hingga Hukumnya dalam Islam

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 31 Maret 2021 | 16:04 WIB
Apa itu Puasa Mutih? Tradisi Pengantin Jawa hingga Hukumnya dalam Islam
Ilustrasi nasi - Apa itu Puasa Mutih? Tradisi Pengantin Jawa hingga Hukumnya dalam Islam. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puasa mutih mendadak menjadi perbincangan banyak orang lantaran Aurel Hermansyah diketahui tengah menjalankan hal itu jelang pernikahannya dengan Atta Halilintar, pada 3 April 2021 mendatang. Lalu apa itu puasa mutih?

Diketahui, Aurel melakoni puasa mutih dengan harapan supaya terlihat pangling saat menjadi pengantin. Aurel berniat untuk menjalankan puasa mutih selama satu minggu. Terhitung sejak tanggal 27 Maret hingga tanggal 2 April 2021.

Ternyata, masih banyak orang yang bertanya-tanya apa itu puasa mutih. Bagaimana hukumnya dalam Islam? Temukan jawaban lengkapnya dari ulasan menarik di bawah ini. 

Mengenal Apa itu Puasa Mutih

Istilah puasa mutih ini diketahui berasal dari bahasa Jawa, yaitu mutih yang bermakna memutihkan. Jadi secara filosofisnya, seseorang yang melakukan puasa mutih bertujuan untuk membersihkan hati dan jiwanya serta mendapatkan keberkahan di dalamnya.

Tradisi ini memang kerap kali dijalankan oleh calon pengantin dalam pernikahan dengan tradisi Jawa. Biasanya, kebanyakan orang memilih makan nasi putih tanpa lauk dan minum air saja saat menjalankannya.

Konon tujuan puasa mutih ini adalah untuk meningkatkan aura pengantin sekaligus doa agar acaranya bisa berlangsung lancar.

Tradisi ini masih terus dijalankan oleh sebagian orang di berbagai daerah hingga saat ini karena dipercaya kaya manfaat. Puasa mutih juga dianggap bisa menjadi upaya detoksifikasi tubuh.

Ada beberapa daerah yang memiliki tradisi puasa mutih sebelum pernikahan. Di mana setiap daerah umumnya mempunyai tata cara puasa mutih dan larangan yang berbeda mengenai hal ini.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Jalani Puasa Mutih dan Dipingit Sampai Akad Nikah

Puasa mutih dilakukan layaknya puasa seperti biasa, yaitu mulai dari subuh sampai maghrib. Asupan makanan yang diperbolehkan hanya terbatas pada nasi putih dan air putih untuk berbuka maupun sahur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI