Suara.com - Pada Sabtu (15/5/2021) sebuah perahu terbalik di kawasan wisata Waduk Kedung Ombo, Boyolali, Jawa Tengah. Hal itu membuat nama Kedung Ombo menjadi sorotan. Terlepas dari kecelakaan itu, Anda perlu tahu fakta-fakta Kedung Ombo.
Pembangunan waduk Kedung Ombo hingga sekarang dipakai sebagai wisata atau pengairan menarik untuk diketahui. Apalagi Waduk Kedung Ombo termasuk dalam waduk terbesar buatan pemerintah Indonesia. Maka dari itu fakta-fakta Kedung Ombo perlu kamu ketahui.
1. Dibangun Tahun 1980-1991
Proses pembangunan Kedung Ombo berlangsung dari tahun 1980 hingga 1991. Pembangunan kedung ini dikabarkan dibiayai Bank Dunia (USD 156 juta), Bank Exim Jepang (USD 25,2 juta), serta APBN. Kemudian diresmikan pada 18 Mei 1991 oleh Presiden Soeharto.
2. Menenggelamkan 37 Desa
Diketahui, proses pembangunan Kedung Ombo menenggelamkan 37 desa. Akibatnya, 5.268 keluarga kehilangan tempat tinggal pada masa itu.
Pada masa itu, warga setempat sempat menolak karena kecilnya biaya ganti rugi. Mereka sempat mendapat teror, kekerasan fisik, serta intimidasi karena melawan.
3. Menjadi Kawasan Objek Wisata

Setelah Presiden Soeharto meresmikan kawasan Kedung Ombo, lambat laun kawasan ini pun bertransformasi menjadi kawasan obyek wisata.
Baca Juga: 2 Sosok Ini Berpotensi Tersangka Perahu Maut Waduk Kedung Ombo
Disini juga terdapat deretan homestay untuk para wisatawan beristirahat maupun menginap.
Keberadaan homestay ini juga membuat wisatawan bisa melihat kehidupan sehari-hari masyarakat setempat dari dekat.
4. Menjadi Kawasan Agrobisnis
Selain sebagai sektor pariwisata, kawasan Kedung Ombo juga merupakan kawasan agrobisnis. Para warga di kawasan tersebut mengembangkan usaha perikanan darat menggunakan metode keramba.
Warga di sana jug membuka usaha pemancingan serta warung makan dengan menu aneka macam ikan. Selain itu, mereka juga mengembangkan usaha pertanian buah-buahan serta sayur mayur.
5. Puluhan Ton Ikan Mati Mendadak
Tahun 2019 lalu, diketahui puluhan ton ikan yang dikelola oleh petani keramba di Kedung Ombo tiba-tiba mati mendadak. Hal tersebut dikabarkan karena adanya fenomena “upwelling”.