Orang Yahudi dan Muslim di Jerman Temukan Solusi Hidup Damai

Selasa, 25 Mei 2021 | 10:57 WIB
Orang Yahudi dan Muslim di Jerman Temukan Solusi Hidup Damai
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kami telah belajar selama bertahun-tahun untuk lebih memahami pihak lain," kata Bunk.

Bunk mengingat pertengkaran yang dia dan El-Zayat alami terkait dengan publikasi kartun yang mengolok-olok Nabi Muhammad SAW.

Mereka sangat terpisah satu sama lain. Namun, saat ini ketika media sosial menambah api konflik antaragama, para pendiri asosiasi mencoba menyelesaikan berbagai hal dengan berbicara.

Lebih banyak persamaan daripada perbedaan Hal utama dan terpenting adalah motto organisasi ini: Yahudi dan Muslim memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang memecah belah mereka.

Di tahun 2019, ketika mendengar ada orang yang menjadi korban serangan antisemit hanya karena memakai penutup kepala Yahudi yarmulke, Bunk dan El-Zayat langsung teringat pada perempuan muslim yang kerap menghadapi permusuhan karena memakai jilbab.

Keduanya lalu menyelenggarakan "Hari Jilbab-Yarmulke" di Marburg. September lalu, sekitar 20 anggota komunitas Yahudi yang beranggotakan 320 orang di Marburg menghadiri upacara peresmian masjid baru di kota itu.

Ke depannya, kelompok ini juga telah merencanakan turnamen catur dan kursus memasak sebagai cara agar masyarakat lebih mengenal satu sama lain.

"Kami sudah pasti membuat perbedaan, tapi saya tidak tahu apakah saya akan mengalami bahwa hidup berdampingan antara orang Yahudi dan Muslim menjadi hal yang paling normal di dunia," kata Bunk.

Meski begitu, Bunk sering didekati oleh pemuda muslim di jalan yang mengatakan bahwa dia dan El-Zayat adalah panutan.

Baca Juga: Dulu Dihormati Kaum Bangsawan, Warga Jerman Masih Mengenang Raden Saleh

El-Zayat menambahkan, "Muslim di Jerman harus menyadari bahwa kemitraan dengan orang Yahudi di negara ini dapat membantu kami dan itu berlaku juga sebaliknya." (ha/hp)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI