Dulu Sukses Mengendalikan, Kini Vietnam Masuki Krisis Pandemi Covid-19

Reza GunadhaABC Suara.Com
Kamis, 12 Agustus 2021 | 18:58 WIB
Dulu Sukses Mengendalikan, Kini Vietnam Masuki Krisis Pandemi Covid-19
Seorang petugas kesehatan mendisinfeksi pasien Covid-19 di Vietnam (FOTO: France 24/AP)

Suara.com - Selama tahun 2020, Vietnam dipuji sebagai salah satu negara yang berhasil dalam menangani penularan COVID-19.  Namun, sekarang Vietnam sudah mencatat 4.000 kematian, termasuk 388 orang hari Selasa (10/08).

Peningkatan kasus karena varian Delta diikuti dengan meningkatnya angka kematian di Vietnam. Padahal negara itu saat ini sedang memberlakukan 'lockdown' yang ketat.

Sepanjang tahun 2020, Vietnam hanya melaporkan 1.500 kasus, namun sekarang jumlah kasus sudah melebihi 230 ribu, yang mayoritas terjadi selama dua bulan terakhir.

Sebelumnya, selama enam bulan pertama di masa pandemi, Vietnam menutup perbatasan internasional, menerapkan karantina ketat dan lockdown di mana-mana sehingga Vietnam tidak mengalami satu pun kematian.

Sekarang tercatat sudah ada lebih dari 4.000 kematian, termasuk 388 kematian pada Selasa (10/08).

Lebih dari 90 persen dari 230 ribu kasus yang dilaporkan merupakan kasus yang terjadi sejak bulan Mei lalu.

Minh Duc Pham, seorang peneliti senior di Burnet Institute di Australia mengatakan ada faktor kelengahan di balik situasi yang terjadi saat ini, mengingat Vietnam sebelumnya berhasil menangani penularan, dengan pelacakan ketat dan keharusan melakukan karantina.

Namun, menurut Dr Pham yang menjalani pendidikan medis di Vietnam dan pernah bekerja di Kementerian Kesehatan Vietnam, masalah utamanya adalah varian Delta.

"Penularan yang terjadi saat ini sudah melumpuhkan sistem layanan kesehatan Vietnam dan membuat layanan kesehatan sangat berada di bawah tekanan," katanya.

Baca Juga: Anggaran Pakaian Dinas Bima Arya dan Dedie Jadi Sorotan, Nilainya Mencapai Rp 322 Juta

"Sebelumnya, jika ada kasus, otomatis pasien langsung dibawa ke rumah sakit dan dirawat di sana."

"Namun, di gelombang saat ini, dengan angka harian lebih dari 5.000 dalam beberapa pekan terakhir, rumah sakit menjadi kewalahan."

Menurut media milik Pemerintah Vietnam, varian Delta pertama kali terdeteksi di negara itu pada akhir April.

Kota terbesar di Vietnam, Ho Chi Minh City, menjadi pusat gelombang penularan dengan angka lebih dari 100 ribu kasus beberapa pekan lalu.

Menurut Dr Pham, klaster terbesar terdeteksi di kawasan industri di kota tersebut di mana ribuan orang bekerja di dalam ruangan yang sempit.

Beberapa warga bahkan tidak bisa keluar rumah untuk belanja

Tú Anh Lê adalah seorang agen asuransi yang bekerja dari rumahnya di Da Nang, sebuah kota di Vietnam bagian tengah, yang sangat mengandalkan perekonomian dari pariwisata.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI