Ada Penjelasan Kenapa Nama Berpengaruh Pada Pekerjaan dan Pilihan Hidup

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 22 November 2021 | 16:00 WIB
Ada Penjelasan Kenapa Nama Berpengaruh Pada Pekerjaan dan Pilihan Hidup
Ilustrasi perempuan jomblo (Pexels).

Suara.com - Dentista Admirasari sadar kalau namanya tidak biasa, karena sering menimbulkan pertanyaan ketika memperkenalkan diri. Namanya berasal dari kata bahasa Inggris 'dentist', yang artinya dokter gigi.

Nama Dentista muncul di benak kedua orangtuanya relatif singkat, hanya beberapa saat setelah kelahirannya 21 tahun yang lalu karena mereka ingin pulang ke rumah dan membawa akte kelahiran.

"Ketika ibu saya memberikan ide nama Dentista, ayah saya setuju," katanya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.

"Jadi itulah mengapa saya dinamai Dentista, yang berarti anak dari seorang dokter gigi."

Dentista saat ini sedang kuliah di jurusan kedokteran di tahun, namun menurutnya pilihan jurusan tersebut tidak ada kaitannya dengan namanya.

"Itu hanya kebetulan," ujarnya.

"Dan pastinya, saya tidak berencana untuk menjadi dokter gigi saat ini."

Kecenderungan menekuni profesi tertentu karena nama

Meski Dentista merasa itu sebuah kebetulan, tapi pakar ilmu saraf Australia Dr Rick van Zwan berpikir sebaliknya.

"Teori nominative determinism menyatakan adanya kecenderungan seseorang akan menekuni profesi atau mengambil keputusan hidup tertentu karena namanya," ujarnya.

Baca Juga: Tips Gaya Hidup untuk Orangtua yang Miliki Anak Penderita Diabetes

Sebuah penelitian di tahun 2013, misalnya, menemukan orang yang bernama belakang "Brady" memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena bradikardia, atau penyakit denyut jantung lambat.

Sebuah artikel yang diterbitkan tahun 1996 juga mencatat beberapa contoh lain, misalnya dokter spesialis bernama 'Rash' (ruam), dokter spesial reumatologi bernama 'Knee' (lutut), dan psikiater bernama 'Couch' (sofa), karena biasanya pasien duduk di sofa saat mendapat layanan bersama psikiater.

"Contoh yang umum muncul di tengah dokter ahli saraf dan bedah saraf, di mana nama belakang mereka adalah 'Brain' [otak]," katanya.

"Jadi 'Brain' bukanlah nama belakang yang umum, namun dalam profesi sains, nama ini sering terdengar."

Pada intinya, Dr Rick mengatakan manusia secara tidak sadar menyukai hal-hal yang ada hubungannya dengan identitas mereka.

"Harus digarisbawahi bahwa sudah ada penelitian yang menemukan seberapa kuatnya teori nominative determinism ini," ujar Dr Rick dalam program radio Hack.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI