Sementara di kalangan komunitas warga Indonesia di Australia Selatan, pria berusia 58tahun juga ikutaktif terlibat dalam mempromosikan kebudayaanIndonesia.
Budi adalah salah satu pemrakarsafestival tahunan yang menampilkan kesenian dan makanan Indonesia bernama Indofest, yang sudah berlangsung sejaktahun 2008.
"Idenya adalah mendatangkan Indonesia di pusat kota Adelaide, kan orang Australia enggak bisa semuanya ke Bali atau Yogyakarta," ujarnya.
Karena Australia Selatan tidak memiliki kantor perwakilan Pemerintah Indonesia, Budi mengaku jika ia dan beberapa teman terkadang menjadi "wakil" secara sukarela.
Budi pun pernah menjadi direktur akademik inisiatif "Jembatan" di tahun 2015-2016 yang menghubungkan para alumni Flinders University dari Indonesia, yang menurutnya adalah "aset penting" dalam membantu program pengajaran dan perekrutan mahasiswa Indonesia ke universitas tersebut.
Kegiatan setelah pensiun
Setelah pensiunnya nanti, Budi mengatakan bukan berarti kontribusinya sebagai akademisi juga akan selesai.
"
"Saya ingin mendedikasikan waktu saya untuk universitas-universitasdi Indonesia, jika saya dibutuhkan mungkin 1 bulan intensive researchmengajar atau masterclass," ungkapnya.
"Rabu kemarin (1/12), ia baru meluncurkan bukunya yang berjudul "Indonesia dalam Pusaran Politik Regional" secara online.
Baca Juga: Tanpa Mahasiswa Asing, Bagaimana Nasib Masa Depan Universitas di Australia?
Buku tersebut berisi 13 tulisan yang dikerjakan Budidari tahun 1994 hingga 2014 mengenai refleksi Indonesia "dalam dinamika dan arus pasang-surut politik regional".