Ratusan Anak di Ukraina Diungsikan dari Lokasi Invasi Rusia

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 16:34 WIB
Ratusan Anak di Ukraina Diungsikan dari Lokasi Invasi Rusia
Foto udara antrean mobil berbaris di jalan menuju perbatasan Shehyni di luar Mostyska, Ukraina, Minggu (27/2/2022). Penduduk Ukraina melarikan diri ke Polandia setelah Rusia melancarkan operasi militer terhadap Ukraina. ANTARA FOTO/REUTERS/Natalie Thomas/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Staf administrasi sekolah yang pekerjaan utamanya adalah mengurus sistem pendidikan di Ukraina kini juga harus mengemban tanggung jawab lain - menjadi orangtua angkat, petugas katering, tukang bersih-bersih, agen perjalanan, advokat, dan petugas keamanan.

"Kami berusaha untuk tidak terbawa perasaan karena kami adalah pegawai pemerintah dan harus melakukan tugas kami," ujar Olha.

Olha yang nampak terbiasa berhadapan dengan krisis sangat serius ketika membahas risiko serangan Rusia pada anak-anak dalam tanggung jawabnya.

Sejak minggu lalu, suara serangan di udara tidak pernah berhenti terdengar di perkotaan Ukraina, termasuk di Lviv. 

Meski Lviv masih jauh dari jangkauan Rusia, ketakutan akan sirene berikutnya sering mereka rasakan.

Saat sedang berbicara, Olha mendengar suara sirene dari jalan di luar gedung. Ia segera berlari ke lantai dasar di mana anak-anak berada, meminta agar mereka dipindahkan ke ruangan lain di lantai itu sampai ada suara sirene kedua, yang menandakan bahwa kondisi bahaya untuk sementara sudah berlalu.

"Kami tidak siap perang. Tapi, saya pikir dengan situasi seperti ini, kami harus berusaha melakukan yang terbaik," katanya.

Meski baru kurang dari seminggu, invasi Ukraina yang dilakukan Rusia telah menimbulkan beban berat bagi kehidupan warganya.

Menurut catatan PBB, lebih dari 660.000 warga Ukraina telah melewati perbatasan negara tetangga seperti Polandia, Hungaria dan Slovakia. Antrean warga yang ingin melewati perbatasan juga memanjang dari hari ke hari.

Baca Juga: Warga Asing yang Terlibat Aksi Penolakan Perang Rusia-Ukraina Bisa Dideportasi Bila Melanggar Ketentuan

Kekhawatiran dan kebingungan para staf akan masa depan anak-anak ditambah konflik yang sedang berlangsung di negara mereka terasa di gedung sekolah Lviv tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI