Konflik Ukraina: Ada Apa di Balik Respons Diam Asia Tenggara?

Selasa, 08 Maret 2022 | 17:56 WIB
Konflik Ukraina: Ada Apa di Balik Respons Diam Asia Tenggara?
DW

Suara.com - Selain menegur Rusia di PBB, banyak negara memberikan "tanggapan hangat" terhadap invasi ke Ukraina. Para ahli berspekulasi sikap diam itu bisa jadi karena kewaspadaan regional akan keterlibatan dalam urusan yang jauh.

Hampir dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, tanggapan dari sejumlah negara dipertanyakan.

Pada Rabu (02/03) lalu, sembilan dari 11 negara Asia Tenggara mendukung resolusi Majelis Umum PBB untuk menegur Moskow atas invasinya dan menyerukan perdamaian.

Sementara Vietnam dan Laos, dua mitra bersejarah Rusia, menyatakan abstain.

Terlepas dari pilihan pemberian suara secara diplomatik, tanggapan dari pemerintah Asia Tenggara beragam— beberapa diam.

Singapura membuat keputusan langka untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Indonesia dengan cepat mengkritik tindakan Presiden Vladimir Putin. Filipina, sekutu perjanjian AS, menggambarkan dirinya sebagai pihak netral.

Sementara itu, Thailand dan Malaysia tetap diam.

Rusia dipandang sebagai mitra dagang utama

Baca Juga: Kisah Warga Suriah dan Palestina yang Terperangkap Perang di Ukraina

Banyak pemimpin regional telah menyerukan perdamaian, tetapi berusaha untuk tidak memihak dalam konflik.

Rusia adalah mitra dagang terbesar kesembilan dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang kemungkinan menjadi alasan beberapa negara memilih untuk tidak mengkritik Moskow.

Lebih penting lagi, Rusia adalah pemasok senjata terbesar di kawasan itu, mengutip laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm.

Lebih dari 80% peralatan militer Vietnam telah disuplai oleh Rusia sejak tahun 2000.

Rusia juga telah menjual senjata ke Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan menjadi salah satu penyedia utama amunisi kepada junta militer Myanmar.

Pada Desember 2021, Jakarta juga menjadi tuan rumah latihan maritim bersama Rusia-ASEAN yang pertama.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI