Salah satunya, seperti yang diakui Admina (41).
Berbeda dengan Arianto yang mencari minyak goreng hingga ke kota, Atamina memang hanya mendatangi sejumlah toko di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sidorame Kertagena Laok dan Pasar Duko di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, tapi semuanya habis.
"Padahal besok malam Nisfu Sya'ban. Saya tidak tau harus membeli minyak goreng dimana, karena semua toko yang saya datangi kosong," katanya.
Bagi warga di desa ini, Malam Nisfu Sya'ban merupakan malam sedekah, karena masyarakat biasa membawa makanan ke masjid dan mushalla untuk dibagikan kepada warga yang mengikuti kegiatan istighatsah dan membaca Al Qur'an surat Yasin.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Achmad Sjaifudin menyatakan, kosong minyak goreng di sejumlah toko di Pamekasan, kemungkinan karena aksi panik warga.
"Kalau dari sisi distributor sebenarnya stok banyak dan melimpah, karena kami telah melakukan sidak secara langsung ke sejumlah toko grosir dan distributor minyak goreng," katanya.
Meskiipun demikian, Achmad berjanji akan melakukan koordinasi lebih lanjut dan menerjunkan kembali tim ke lapangan untuk menyelidiki habisnya persediaan minyak goreng di beberapa toko swalayan dan toko kelontong di Pamekasan itu.